Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah enam bank bermodal cekak sudah berhasil memenuhi ketentuan modal inti minimum sebelum 2022 berakhir. Modal inti bank-bank ini sudah tembus Rp 3 triliun.
Mereka diantaranya PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR), PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC), PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS).
Sehingga sejauh ini masih ada 12 bank lain yang belum mencapai ketentuan modal inti. Sembilan bank yang merupakan emiten sedang dalam proses menjalankan rights untuk mengejar modal inti yakni Bank Victoria, Krom Bank, Bank Ganesha, Bank Ina Perdana, Bank Bumi Arta, Bank MNC, Bank Aladin Syariah, Bank National Nobu, dan Bank of India Indonesia.
Sisanya, SBI Indonesia direncanakan dapat injeksi modal dari pengendali, sedangkan Bank Index Selindo dan Bank Prima Master belum diketahui akan menjalakan skema mengejar tenggak waktu pemenuhan modal inti.
Baca Juga: 5 Bank Kecil Ini Sudah Penuhi Ketentuan Modal Inti Minimum Rp 3 Triliun
Bank Amar berhasil menyelesaikan rights issue dengan mengantongi dana Rp 1,28 triliun sehingga meningkatkan modal intinya jadi Rp 3,1 triliun.Tolaram Group Inc sebagai pengendali saham bank ini menyerap seluruh haknya dan sekaligus bertindak sebagai pembeli siaga.
Bank Amar menerbitkan 4,56 miliar saham dengan harga Rp 280 per saham. Tolaram menyerap sebanyak 4,47 miliar
Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank mengatakan, Tolaram terus menunjukkan komitmen yang kuat dalam mendukung Bank Amar dan mewujudkan tujuan Bank Amar untuk menjadi bank digital di Indonesia.
“Dengan modal yang kuat, kami dapat memfokuskan semua upaya untuk meningkatkan pertumbuhan tahun depan dan peluncuran produk inovatif baru yang telah ada dalam perencanaan kami, guna mewujudkan inklusi keuangan yang berdampak dan pertumbuhan serta returns bagi investor kami,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (16/12).
Sementara PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) memenuhi ketentuan modal inti setelah pengendali melakukan injeksi modal. J Trust Co, Ltd telah melakukan penambahan setoran modal sebesar Rp 360 miliar pada tanggal 13 Desember 2022.
Setoran modal itu sudah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal yang sama sehingga akan dicatat sebagai bagian dari komponen modal inti posisi 31 Desember 2022.
Baca Juga: Dapat Injeksi dari Pemegang Saham, J Trust Bank Penuhi Modal Inti Rp 3 Triliun
Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai mengatakan, dengan dukungan struktur permodalan yang semakin kuat, perseroan optimistis mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik di tahun depan serta mampu menghadapi tantangan dan ketidakpastian ke depannya.
Bank Capital berhasil memenuhi modal inti minimum setelah melakukan private placement. Seluruh saham yang diterbitkan PT Capital Global Investama (CGInvestama), selaku pemegang saham pengendali.
Bank Capital menerbitkan saham baru 12,87 miliar lembar saham dengan nominal Rp 100 per saham. Harga pelaksanaannya Rp 101 per saham sehingga perseroan meraup Rp 1,3 triliun pada 7 Desember.
Sedangkan per September 2022, modal intinya sudah Rp 2,08 triliun. Itu artinya, modal intinya sudah tembus Rp 3 triliun.
Bank Neo Commerce telah memenuhi aturan modal inti minimum Rp 3 triliun pada 2022 setelah meraih dana segar dari rights issue sebesar Rp 1,7 triliun. Per September modal intinya sudah Rp 2,25 triliun sehingga setelah rights issue sudah lebih dari Rp 3 triliun.
Bank Maspion telah memenuhi ketentuan modal inti setelah resmi diakuisisi Kasikorn Vision Financial (KVF) pada 7 Desember 2022. KVF telah menguasai 62,5% saham bank ini lewat dua tahap. Pertama, mencaplok 40% saham milik pengusaha Alim Markus dan 5 pemegang saham individu lain.
Baca Juga: Rights Issue Bank Neo Commerce Kembali Oversubscribed Untuk yang Ketiga Kalinya
Kedua, menyerap haknya dalam rights issue yang digelar pada November dan mengambil alih hak dari pemegang saham lain dalam aksi korporasi itu. "Pengambilalihan telah selesai dilakukan dan 7 Desember merupakan pemberitahuan perubahan anggaran dasar diterima Menkunham," tulis managemen Bank Maspion dalam keterangan resminya, Jumat (9/12).
KVF merogoh kocek sekitar Rp 4,08 triliun dalam rights issue Bank Maspion. Sementara per September 2022, modal inti bank ini mencapai Rp 1,3 triliun.
Sedangkan Bank Oke telah memenuhi ketentuan modal inti sejak Oktober lalu setelah menjalankan rights issue. Perseroan mengantongi dana dari rights issue Rp 500 miliar. Sehingga Per Oktober, modal inti bank ini sudah mencapai 4,47 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News