Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menganggarkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2021 sebesar Rp 19,1 triliun, jauh meningkat dari anggaran tahun ini yang hanya sebesar Rp 11 triliun.
Anggaran tersebut terdiri dari Dana DIPA sebesar Rp16,62 triliun dan proyeksi pengembalian pokok sebesar Rp 2,5 triliun. Dana itu ditargetkan akan disalurkan untuk membangun 157.500 unit rumah.
Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR akan menggandeng 30 bank menyalurkan FLPP tersebut. Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan bank pelaksana itu telah dilakukan pada 18 Desember 2020. Bank tersebut terdiri dari 9 Bank Nasional dan 21 Bank Pembangunan Daerah (BPD).
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk siap mendukung penyaluran FLPP yang dicanangkan pemerintah. Bank ini melihat kebutuhan akan hunian masih sangat besar. Untuk mempercepat penyaluran Kredit Kepemilikan Ruah (KPR) tahun depan, termasuk dengan skema FLPP, perseroaan akan rajin menggelar pameran.
Dengan program FLPP tersebut, BTN yakin penyaluraan kredit perseroan tahun depan akan tumbuh lebih agresif. "Kami optimistis bisa mencapai target tumbuh hingga 7% tahun 2021 dengan catatan kami bisa mendapatkan alokasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di atas 75%," kata Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury dalam paparaan virtual baru-baru ini.
Bank Mandiri juga akan mengajukan kenaikan kuota FLPP tahun depan. Pasalnya, perseroan mendapatkan permintaan KPR FLPP cukup tinggi tahun ini dengan jumlaah ppeline mencapai 1.000 unit. Sementara kuota yang diperoleh di 2020 hanya 2.800 unit dan itu sudah tersalurkan dengan cepat.
EVP Consumer Loan Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan, masih banyaknya permintaan KPR FLPP ke Bank Mandiri lantaran saat ini sudah ada aplikasi Sikasep yang bisa digunakan calon pembeli rumah untuk menentukan rumah yang akan dibeli sekaligus memilih bank untuk memfasilitasi pembiayaannya.
Baca Juga: Pemerintah siapkan dana Rp 9,1 triliun untuk penyaluran FLPP pada tahun 2021
Ia menambahkan, Bank Mandiri bisa melakukan pembiayaan KPR subsidi itu tanpa harus melakukan perjanjian kerjasama (PKS) terlebih dahulu dengan pengembangnya selama bisa dilakukan jual putus atau sertifikat rumahnya sudah pecah.
Sementaara berdaasarkan data PPDPP, realisasi penyaluran FLPP tahun 2020 per 17 Desember 2020 telah mencapai Rp10,87 triliun untuk 105.960 unit rumah atau sebesar 103,38% dari target. Sehingga total penyaluran FLPP dari tahun 2010 hingga 17 Desember 2020 telah mencapai Rp 55,24 triliun untuk 761.562 unit rumah.
Arief Sabaruddin, Direktur Utama PPDPP, mengatakan dalam menentukan kuota awal Tahun 2021, pihaknya menetapkan kriteria berdasarkan Data Realisasi FLPP, Data Potensi Debitur SiKasep, dan Nilai Evaluasi Bank.
"Selain itu, PPDPP akan berfokus pada kinerja realisasi penyaluran, ketepatan sasaran, dan kualitas bangunan rumah dalam penyaluraan FLPP," kata arief dalam keterangan resminya, Jumat (18/12).
Adapun bank yang ditujuk jadi pelaksana penyalur FLPP 2021 diantaranya, Bank BTN, BTN Syariah, BNI, BNI Syariah, Bank Mandiri, BRI, Bank BRI Syariah, BRI Agro, dan Bank Artha Graha.
Kemudian, ada BJB, BPD Sumselbabel, BPD Sumselbabel Syariah, BPD NTB Syariah, BPD Jatim, BPD Jatim Syariah, BPD Sumut, BPD Sumut Syariah, BPD NTT, BPD Kalbar, BPD Kalbar Syariah, BPD Nagari, BPD Nagari Syariah, BPD Aceh Syariah, BPD Riau Kepri, BPD Riau Kepri, Syariah BPD DIY, BPD Kalsel, BPD Kalsel Syariah, BPD Jambi, dan BPD Jambi Syariah.
Selanjutnya: Realisasi pnyaluran FLPP Rp 10,87 triliun per 17 Desember, biayai 105.960 rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News