kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inggris catat rekor harian kasus positif corona, gara-gara varian baru corona?


Rabu, 30 Desember 2020 / 13:12 WIB
Inggris catat rekor harian kasus positif corona, gara-gara varian baru corona?
ILUSTRASI. Pemerintah Inggris melaporkan 53.135 kasus baru corona pada Selasa (29/12).

Sumber: Al Jazeera | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - LONDON. Inggris melaporkan rekor kasus harian corona dengan mencatat 53.135 kasus baru corona pada Selasa (29/12). Jumlah ini yang tertinggi sejak Ingris melakukan pengujian massal pada pertengahan 2020 dan naik tajam dari rekor kasus harian sebelumnya yaitu 41.385 kasus.

Jumlah kasus kematian baru yang tercatat dalam 28 hari setelah tes corona, juga naik menjadi 414 pada Selasa (29/12) dari 357 kasus di hari sebelumnya, menjadikan total kasus meninggal di Inggris sejak dimulainya pandemi corona menjadi 71.567 kasus.

Rekor kasus positif corona di Inggris terjadi di tengah temuan varian baru virus corona di negara tersebut yang 70% lebih menular dari virus aslinya.

Baca Juga: Satgas IDI: Saya tak bisa bayangkan kalau virus Inggris B117 ini masuk ke Indonesia

Varian baru virus corona dari Inggris tersebut sudah menyebar ke banyak negara.

Terbaru, seperti dikutip Al Jazeera, Pakistan dan India melaporkan kasus pertama varian baru virus corona yang sangat menular yang terdeteksi di Inggris.

Setidaknya tiga kasus terdeteksi pada pelancong dari Inggris yang tiba di Pakistan. India melaporkan enam orang yang melakukan perjalanan dari Inggris dan membawa varian tersebut.

Sementara itu, pada Selasa (29/12), Uni Eropa menyatakan akan membeli 100 juta dosis tambahan vaksin corona produksi Pfizer dan BioNTech.

“Kami memutuskan untuk mengambil tambahan 100 juta dosis vaksin BioNTech-Pfizer, yang telah digunakan untuk memvaksinasi orang di seluruh Uni Eropa,” kata Presiden Komisi Eropa Ursula di Twitter.

Rencana tersebut muncul setelah beberapa kandidat vaksin corona yang dipesan Uni Eropa menghadapi penundaan tak terduga dalam uji klinis.

Secara global, saat ini lebih dari 81,5 juta orang dilaporkan terinfeksi virus corona dan sebanyak 1.779.189 orang meninggal.

Selanjutnya: Varian baru Covid-19 akhirnya masuk Amerika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×