kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inggris catat 14 kasus varian Omicron, warga wajib pakai masker


Rabu, 01 Desember 2021 / 13:48 WIB
Inggris catat 14 kasus varian Omicron, warga wajib pakai masker
ILUSTRASI. Penumpang berjalan di Stasiun Waterloo di tengah wabah baru Covid-19 di London, Inggris, Jumat (26/11/2021). Inggris catat 14 kasus varian Omicron, warga wajib pakai masker. REUTERS/Tom Nicholson.

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - LONDON. Langkah-langkah baru untuk memerangi varian Omicron mulai berlaku di Inggris pada Selasa (30/11), dengan penerapan kembali kewajiban pemakaian masker di toko-toko dan transportasi umum.

Mengutip Reuters, mulai Selasa pagi, semua pelancong yang kembali ke Inggris juga harus kembali menjalani tes PCR dan mengisolasi diri hingga mendapatkan hasil negatif Covid-19. 

Sekitar 14 kasus varian Omicron sejauh ini telah teridentifikasi di seluruh Inggris. Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan, langkah-langkah baru itu akan "memberi waktu dalam menghadapi" varian Omicron.

Pemerintahan Johnson pada Senin (29/11) mengumumkan, mereka sedang memperluas program vaksin booster kepada semua orang yang berusia di atas 18 tahun. 

Baca Juga: WHO: Varian Omicron akan terdeteksi di banyak negara

Hingga saat ini, hanya orang berusia 40 tahun atau lebih dan mereka yang dianggap rentan secara klinis yang memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan booster.

Johnson menyatakan, kemungkinan suntikan booster akan meningkatkan perlindungan terhadap penyakit parah dari varian Omicron bahkan jika efektivitas terhadap infeksi berkurang.

"Jawabannya ada di mana-mana dan selalu untuk mendapatkan booster karena kami pikir sangat mungkin booster (dan) yang divaksinasi akan memberi Anda lebih banyak perlindungan," katanya, seperti dikutip Reuters.

Ditanya tentang pernyataan CEO Moderna Stephane Bancel bahwa kemungkinan ada "penurunan material" dalam efektivitas vaksin terhadap varian Omicron, Johnson bilang, Bancel "mungkin benar" tetapi menekankan itu tidak berarti vaksin akan menjadi tidak efektif sama sekali.

Baca Juga: Pernyataan CEO Moderna soal Omicron picu bel alarm baru di pasar keuangan

"Dia (Bancel) tidak selalu mengatakan bahwa ini berarti vaksin tidak efektif melawan penyakit serius atau kematian. Tapi, mungkin kurang efektif dalam mencegah penularan," tegasnya.

"Kami melihat beberapa bukti dari Afrika Selatan, Omicron ditularkan di antara orang-orang yang telah divaksinasi, tetapi tidak jelas sejauh mana ini berarti Anda akan mendapatkan penyakit yang parah," ujar Johnson.

Jenny Harries, Kepala Badan Keamanan Kesehatan Inggris (HSA), menyebutkan, sementara masih ada ketidakpastian dalam memahami varian Omicron, perluasan vaksin booster akan “sampai batas tertentu melawan potensi penurunan efektivitas vaksin yang mungkin terjadiatas varian ini”.

Dia juga mendesak orang untuk berhati-hati dan mengurangi bersosialisasi selama libur Natal jika memungkinkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×