Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jika mendapat kesempatan untuk imunisasi vaksin Covid-19, masyarakat diimbau agar tidak menolanya. Pakar Imunisasi Jane Soepardi mengingatkan agar masyarakat untuk tidak meremehkan wabah virus corona meski angka kematian tampak masih kecil.
"Lebih baik tidak terkena virus corona (Covid-19). Jika kita beruntung mendapat imunisasi Covid-19 jangan ditolak," ujar Jane dalam talkshow daring yang ditayangkan di kanal YouTube Forum Merdeka Barat 9, Senin (23/11/2020).
"Orang merasa Covid-19 ini tidak apa-apa kok. Banyak yang menyebut angka kematiannya dua persen saja. Kita tidak boleh berpikiran seperti itu," lanjutnya.
Dia pun menjelaskan pentingnya masyarakat untuk sebisa mungkin menghindari penyakit ini. Pertama, karena hingga saat ini pengetahuan masyarakat dan ilmuwan soal Covid-19 terbatas.
Baca Juga: Kasus corona di Indonesia tembus 500.000, ini gejala virus corona menurut WHO & CDC
Dia mencontohkan, perkembangan terakhir yang mana para ahli menetapkan bahwa obat Chloroquine ternyata terbukti tidak efektif mengobati pasien Covid-19. Padahal, obat dengan harga terjangkau ini sebelumnya dipercaya efektif dalam penanganan Covid-19. Sehingga menurut Jane, selalu ada pengetahuan dan temuan baru tentang penyakit ini.
Kedua, hingga saat ini belum bisa dipastikan apakah penyintas Covid-19 akan mudah terpapar penyakit lain ke depannya atau tidak. "Sekarang kita tertular Covid-19 lalu bisa sembuh, tetapi tahun depan mungkin bisa terjadi apa (dalam tubuh kita) tidak tahu," jelas Jane.
Baca Juga: Waspada, anjing peliharaan tingkatkan risiko infeksi virus corona
Dia pun kembali memberikan contoh. Saat individu pernah terkena cacar air saat kecil lalu bisa sembuh, ada potensi terkena penyakit lain saat dewasa. Menurut Jane, hal itu disebabkan virus cacar ternyata masih tersimpan di ganglion syaraf. Sehingga pada 15 atau 20 tahun kemudian, saat tubuh sedang dalam kondisi tidak baik, orang tersebut bisa terkena penyakit cacar ulang.
Contoh lainnya, adalah saat anak-anak yang terkena campak saat kecil lalu bisa sembuh. Ternyata, 30 tahun kemudian, sebagian dari mereka terkena radang otak yang menyebabkan kelumpuhan seumur hidup.
Baca Juga: Vaksin virus corona Sputnik V bakal lebih murah dari Pfizer dan Moderna
"Artinya, Covid-19 ini kita tidak tahu ke depannya ini nanti bisa menjadi apa. Jangan merasa bangga karena sudah terkena Covid-19 lalu sembuh. Saat ini orang yang pernah tertular Covid-19 dipantau terus," tutur Jane. "Tahun depan apa yang terjadi, dua tahun hingga 10 tahun lagi semua masih diteliti," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar Imunisasi: Jika Beruntung Dapat Vaksin Covid-19, Jangan Ditolak"
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Diamanty Meiliana
Selanjutnya: 20 Juta orang di seluruh AS diharapkan dapat divaksinasi Covid-19 pada Desember 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News