kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,33   -2,31   -0.25%
  • EMAS1.396.000 0,07%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Inflasi pada Juli Berpotensi Naik, Ini Pendorongnya


Senin, 31 Juli 2023 / 09:05 WIB
Inflasi pada Juli Berpotensi Naik, Ini Pendorongnya

Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata meyakini ada potensi peningkatan inflasi bulanan pada bulan Juli 2023. Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengungkapkan, inflasi Juli 2023 berpotensi berada di kisaran 0,22% secara bulanan (month on month/MoM) atau meningkat dari 0,14% MoM pada bulan sebelumnya. 

Josua bilang, peningkatan harga pada bulan laporan dipengaruhi oleh peningkatan inflasi inti, yang didorong kelompok pendidikan. 

"Sejalan dengan adanya tahun ajaran baru sekolah tingkat dasar dan menengah," terang Josua kepada Kontan.co.id, Sabtu (29/7). 

Selain komponen inti, peningkatan harga beberapa komoditas juga mendorong inflasi kelompok harga bergejolak. Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain beras sebesar 0,025% MoM, telur naik 0,5% MoM. 

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Tertekan di Hadapan Dolar AS Dalam Sepekan Terakhir

Kemudian komoditas bawang putih naik 7,7% MoM, cabai merah naik 3,5% MoM, serta harga cabai rawit naik 0,5% MoM. 

Namun, tetap ada komoditas pangan yang mencatat penurunan harga, seperti daging ayam yang turun 2,4% MoM, daging sapi turun 0,2% MoM, dan minyak goreng turun 0,8% MoM. 

Lebih lanjut, inflasi harga diatur pemerintah diperkirakan cenderung meningkat terbatas karena adanya penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi. 

"Seperti Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite di sepanjang bulan Juli 2023," tambah Josua. 

Selain itu, inflasi harga diatur pemerintah juga akan didorong oleh penyesuaian harga gas LPG 5,5 kg dan 12 kg per 10 Juli 2023. 

Baca Juga: Revisi Permendag No 50/2020 Masih Ditunggu, Teten: Tiga Hal Ini Bisa Lindungi UMKM

Lebih lanjut, hingga akhir tahun 2023, Josua memperkirakan inflasi akan bergerak di kisaran 3% hingga 3,5% secara tahunan alias year on year (YoY). 

Dengan kata lain, inflasi hingga akhir tahun ini akan tetap berada dalam kisaran sasaran BI yang sebesar 2% hingga 4% YoY. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×