kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi masih rendah, ekonom Bank Danamon dukung suku bunga dipangkas di kuartal I


Rabu, 20 Januari 2021 / 15:30 WIB
Inflasi masih rendah, ekonom Bank Danamon dukung suku bunga dipangkas di kuartal I

Reporter: Bidara Pink | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Ekonom Bank Danamon melihat, Bank Indonesia (BI) memiliki kesempatan untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) di awal tahun 2021 ini. 

Asal tahu saja, saat ini suku bunga acuan atawa BI 7 Day Repo Rate (BI7DRR) berada  di level 3,75%. BI pun menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini, yang salah satu agendanya adalah menentukan suku bunga acuan, pada 20-21 Januari. 

“Kami melihat adanya kesempatan yang baik kalau suku bunga kebijakan dipangkas pada bulan ini atau bulan apapun di kuartal I-2021,” kata ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana keapda Kontan.co.id beberapa waktu lalu. 

Hal ini seiring dengan inflasi yang rendah dan stabil, didukung oleh surplus neraca perdagangan, dan adanya arus modal asing yang masuk ke pasar pasar keuangan domestik. 

“Jadi, ini kesempatan untuk bank sentral memangkas suku bunga acuannya sebelum inflasi mulai meningkat pada semester kedua tahun ini,” tambahnya. 

Baca Juga: Ekonom Bank Permata prediksi BI tetap pertahankan suku bunga di level 3,75%

Keputusan ini juga dianggap tepat seiring dengan sentimen positif bagi pemulihan ekonomi, yang datang dari program vaksinasi yang sudah dijalankan oleh pemerintah. Diharapkan, vaksinasi ini mampu menekan angka penyebaran Covid-19 dan menggerakkan aktivitas masyarakat semakin masif. 

Akan tetapi, Wisnu menyoroti beberapa hal yang berpotensi menjegal proses pemulihan ekonomi di tahun ini, yaitu mutasi Covid-19, kasus harian yang masih sangat tinggi, dan juga efektivitas vaksin nantinya. 

Selanjutnya: Ekonom CORE memprediksi BI akan tahan suku bunga acuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×