Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Lonjakan infeksi mengantarkan Indonesia menduduki peringkat satu negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia periode 12-18 Juli 2021, mengacu data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Dalam Pembaruan Epidemiologi Mingguan COVID-19 yang terbit Selasa (20/7), WHO menyebutkan, kasus virus corona di Indonesia periode 12-18 Juli mencapai 350.273 kasus, atau melonjak 44% dibanding pekan sebelumnya.
Sementara jumlah kasus baru COVID-19 global periode 12-18 Juli lalu total mencapai 3,42 juta infeksi, naik 12% dibandingkan dengan minggu sebelumnya.
Secara global, kasus harian COVID-19 periode 12-18 Juli lalu rata-rata 490.000 infeksi, meningkat dibanding 400.000 kasus per hari pada minggu sebelumnya. "Menyusul penurunan yang stabil selama lebih dari dua bulan," kata WHO.
Sedang jumlah kematian akibat COVID-19 periode 12-18 Juli total sebanyak 56.767, atau naik 1% ketimbang pekan sebelumnya. Sehingga, "Jumlah total kematian melebihi 4 juta," sebut WHO.
Baca Juga: Per Selasa (20/7): Kasus Corona RI tembus 2.950.058, jangan kendor pakai masker
Untuk total kasus COVID-19 secara global, saat ini lebih dari 190 juta. "Jumlah kumulatif kasus yang dilaporkan secara global bisa melebihi 200 juta dalam tiga minggu ke depan," proyeksi WHO.
Selama periode 12-18 Juli, empat wilayah kecuali Amerika dan Afrika melaporkan peningkatan kasus COVID-19. Wilayah Pasifik Barat mencatat peningkatan kasus terbesar, mencapai 30%, diikuti Eropa 21%.
"Terlepas dari upaya untuk memperluas cakupan vaksinasi, banyak negara di keenam wilayah WHO terus mengalami lonjakan kasus COVID-19," ungkap WHO.
Berikut lima negara dengan kasus COVID-19 tertinggi untuk periode 12-18 Juli:
- Indonesia dengan 350.273 kasus baru, meningkat 44%
- Inggris dengan 296.447 kasus baru, meningkat 41%
- Brasil dengan 287.610 kasus baru, turun 14%
- India dengan 268.843 kasus baru, turun 8%
- Amerika Serikat dengan 216.433 kasus baru, meningkat 68%
Selanjutnya: China catat kasus harian tertinggi COVID-19 sejak Januari, ini penyebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News