kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri makanan dan minuman diprediksi tumbuh 2%-3% pada tahun ini


Senin, 09 November 2020 / 08:25 WIB
Industri makanan dan minuman diprediksi tumbuh 2%-3% pada tahun ini

Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak sektor industri lesu selama pandemi corona. Namun, bisnis makanan dan minuman (mamin) masih memperlihatkan stabilitas yang signifikan. Industri ini diperkirakan masih tetap membukukan pertumbuhan yang positif di tahun ini.

Adhi Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) mengatakan, di kuartal ketiga tahun ini, industri mamin mampu tumbuh 0,66%. "Pertumbuhan di kuartal ketiga lebih baik dari kuartal kedua," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (6/11).

Ia melihat gejala pertumbuhan di industri mamin sudah mulai terlihat di pertengahan tahun ini, dimana saat awal diumumkan pandemi sedikit melemah. "Sejak Juni terus membaik dan semoga sampai akhir tahun ini pertumbuhannya bisa mencapai 2%-3%," sebut Adhi.

Pandemi juga tak menghalangi gairah investasi di sektor mamin. Menurut Adhi, sampai semester I 2020, investasi di sektor mamin sudah hampir menembus angka Rp 30 triliun.

Dorongan berinvestasi datang dari besarnya nilai produk domestik bruto (PDB) di Indonesia. "Dengan PDB per kapita tinggi maka tuntutan ketersediaan produk mamin makin beragam, makin bernilai tambah, semakin fungsional dan bergizi," urainya.

Baca Juga: Tertahan pandemi corona, serapan capex Garudafood (GOOD) tak maksimal

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) misalnya dalam catatan Kontan.co.id menanggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga akhir 2020 hanya Rp 477 miliar. Anggaran belanja modal tersebut dipergunakan untuk melanjutkan ekspansi yang telah dimulai tahun lalu.

Proyek-proyek yang telah dimulai sejak tahun lalu adalah pembangunan gudang di Pati, pembangunan pabrik bekas kebakaran di Pati, dan prasarana instalasi untuk mesin-mesin yang telah dipesan pada tahun 2019. Paulus Tedjosutikno, Direktur GOOD, manajemen meyakini, kapasitas Garudafood siap untuk menjalankan bisnis yang diperkirakan bakal lebih baik pada tahun depan.

Di sisi lain, produsen makanan dan minuman, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) melihat, pandemi Covid-19 tak menjadi halangan bagi inovasi bisnisnya. Perusahaan ini tetap rajin menambah portofolio produk yang baru di tahun ini.

Ricky Afrianto, Head of Global Marketing MYOR mengatakan, MYOR dari periode April hingga Agustus ini saja sudah meluncurkan 10 produk baru. Produk tersebut beragam jenis misalnya untuk minuman Mayora mengeluarkan Le Minerale varian Galon, di minuman kopi ada Tora Coffe dan jajaran biskuit ada Roma Malkist Keju Tabur.

Untuk produk minuman varian galon, Mayora mengklaim mampu bertengger di posisi kedua pasar domestik saat ini. Ricky mengatakan perusahaan menilai pasar domestik makanan dan minuman cukup cepat pulih di saat pandemi ini.

"Mulai Juli-Agustus pasar domestik kami rasakan tumbuh positif dengan baik, recovernya lebih duluan dibandingkan ekspor," sebut Ricky beberapa waktu yang lalu.

Asal tahu saja kontribusi penjualan domestik masih mendominasi penjualan Mayora di semester pertama tahun ini sebanyak 68% dari total pendapatan saat itu atau senilai Rp 6,88 triliun.

Perolehan nilai penjualannya pun hanya turun 0,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 6,92 triliun. Untuk semakin memperkuat penjualan di pasar domestik, perseroan memaksimalkan online store miliknya dengan layanan home delivery untuk produk Mayora.

Selanjutnya: Laba Mayora Indah (MYOR) melesat 41,81% kendati penjualan tertekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

×