kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri kemasan plastik masih bertumbuh saat harga minyak menanjak


Jumat, 16 April 2021 / 21:45 WIB
Industri kemasan plastik masih bertumbuh saat harga minyak menanjak

Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Aromatik Olefin dan Plastik (Inaplas) menyebut tren kenaikan harga minyak mentah belum menjadi faktor yang mengganggu kinerja industri kemasan plastik.

Sekadar catatan, rata-rata Indonesia Crude Price (ICP) atau minyak mentah Indonesia berada di level US$ 65,30 per barel pada Maret 2021 atau naik US$ 3,14 per barel dibandingkan ICP di bulan Februari 2021 sebesar US$ 60,36 per barel.

Sekretaris Jenderal Inaplas Fajar Budiono mengatakan, minyak mentah merupakan bagian dari bahan baku pembuatan kemasan plastik. Bahan baku sendiri umumnya berkontribusi sekitar 80% dari total cost atau biaya produksi yang dikeluarkan oleh para produsen kemasan plastik.

Baca Juga: Pemerintah tegaskan TMII merupakan barang milik negara sejak 1977

Tren kenaikan harga komoditas tersebut tentu membuat para pelaku usaha kemasan plastik mesti ikut mengerek harga jual produknya. Namun demikian, hal ini tak lantas mempengaruhi penjualan kemasan plastik di pasar.

Fajar mengungkapkan, saat ini bahan baku maupun produk jadi kemasan plastik impor cenderung minim ditemukan peredarannya di dalam negeri akibat keterbatasan atau kelangkaan kontainer yang mengangkut produk tersebut. Alhasil, konsumen di dalam negeri mengandalkan produk kemasan plastik buatan lokal.

Kondisi ini tentu menguntungkan para pelaku produsen kemasan plastik dalam negeri lantaran mereka tidak kehilangan pangsa pasarnya sekalipun harga produk disesuaikan dengan pergerakan harga minyak mentah dunia. “Utilitas pabrik kemasan plastik juga telah membaik dan kini mencapai kisaran 80%,” imbuh dia, hari ini (16/4).

Momen Ramadan dan Hari Raya Idulfitri diyakini akan mengerek permintaan kemasan plastik di dalam negeri, terutama untuk sektor makanan dan minuman. Inaplas menyebut, para produsen kemasan plastik sudah mengantisipasi permintaan tersebut sejak bulan Februari lalu. Dalam hal ini, para produsen telah memastikan jauh-jauh hari stok produk kemasan plastik yang akan digunakan saat Ramadan maupun Lebaran.

Baca Juga: Industri hasil tembakau disebut pincang, ini alasannya

Larangan mudik saat Idulfitri nanti juga dipercaya tidak berdampak besar terhadap tren penjualan kemasan plastik. Sebab, permintaan tetap ada dari konsumen yang masih beraktivitas di dalam kota saat hari raya tersebut tiba.

“Saat lebaran kami yakin demand tetap sama. Banyak permintaan kemasan plastik untuk kebutuhan parsel atau bingkisan lainnya terkait lebaran,” tandas dia.

Selanjutnya: Kebutuhan rapid test meningkat, Indec Diagnostic akan tambah kapasitas hingga 10 kali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×