kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.199   57,86   0,81%
  • KOMPAS100 1.105   10,32   0,94%
  • LQ45 877   10,94   1,26%
  • ISSI 221   0,89   0,40%
  • IDX30 448   5,61   1,27%
  • IDXHIDIV20 539   4,64   0,87%
  • IDX80 127   1,22   0,97%
  • IDXV30 135   0,58   0,43%
  • IDXQ30 149   1,55   1,05%

Industri Jasa Tambang Mengalap Berkah dari Kenaikan Produksi Batubara


Jumat, 03 Februari 2023 / 08:05 WIB
Industri Jasa Tambang Mengalap Berkah dari Kenaikan Produksi Batubara

Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri jasa tambang bersiap mengalap berkah dari kenaikan produksi batubara nasional yang dicanangkan pemerintah.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan produksi batubara nasional tahun ini mencapai 694 juta ton. Dari jumlah tersebut, sebanyak 457,3 juta ton dialokasikan untuk pasar ekspor dan 236,7 juta ton untuk sektor domestik.

Kenaikan produksi batubara ini pun diyakini bakal memberikan dampak positif pada kinerja perusahaan jasa tambang.

Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk (UNTR) Sara K. Loebis mengungkapkan, peningkatan kinerja tahun ini berpotensi terjadi untuk lini bisnis produksi batubara dan pemindahan batuan penutup atau overburden removal.

"Tahun ini proyeksi produksi meningkat sekitar 5%. OB removal juga diproyeksikan meningkat sekitar 5%," kata Sara kepada Kontan.co.id, Kamis (2/2).

Baca Juga: Produksi Timah Indonesia Tumbuh Lebih dari 50% Sepanjang 2022

Sara melanjutkan, peningkatan lini bisnis jasa tambang tahun ini bersumber dari kontrak dengan klien eksisting. Peningkatan ini pun diyakini bakal turut menopang kinerja pada tahun ini.

Sebagai pembanding, pada tahun 2022 UNTR memproyeksikan produksi batubara mencapai 117 juta ton dan OB removal sebesar 970 juta bank cubic mete (bcm).

Untuk tahun ini, UNTR menyiapkan belanja modal senilai US$ 1 miliar atau kurang lebih Rp 15,5 triliun (Kurs Rp 15.500/USD) di mana sebesar US$ 800 juta hingga US$ 900 juta dialokasikan untuk mengganti alat berat yang telah usang serta rekondisi alat berat.

Kepala Hubungan Investor PT Samindo Resources Tbk (MYOH) Ahmad Zaki Natsir mengungkapkan, untuk tahun ini perusahaan menargetkan volume OB removal mencapai 35 juta bcm.

Selain kontrak eksisting, MYOH pun kini tengah menyasar kontrak baru dengan PT Kideco Jaya Agung.

"Sedang proses finalisasi, Kideco baru mendapatkan perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK)," kata Zaki kepada Kontan, Kamis (2/2).

Meski tak merinci besaran kontrak baru yang disasar, sejumlah pekerjaan ditargetkan bisa diperoleh seperti penanganan OB removal, coal getting, coal hauling dan drilling.

Mengutip pemberitaan Kontan, peningkatan kinerja jasa tambang juga ditargetkan PT RMK Energy Tbk (RMKE) untuk tahun ini.

Baca Juga: Tahun Ini, Golden Energy Mines (GEMS) Targetkan Jual 40 Juta-41 Juta Ton Batubara

MKE mengincar pendapatan Rp 2,5 triliun dengan laba bersih Rp 375,4 miliar di tahun 2023. Menurut rencana, target tersebut bakal dicapai dengan volume penjualan 2,2 juta ton batubara dan jasa batubara 8 juta ton.

Direktur Keuangan RMKE Vincent Saputra mengungkapkan, pada kuartal IV 2022 RMKE mengangkut 2,4 juta ton batubara atau meningkat 63,2% YoY. Jika diakumulasikan, hingga akhir tahun 2022, emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini telah berhasil memuat 7,8 juta ton batubara.

Untuk meningkatkan kinerja operasional tahun 2023, RMKE akan fokus menuntaskan proyek hauling road yang akan terintegrasi dengan beberapa tambang di Muara Enim, termasuk tambang yang dimiliki oleh  PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

“Peluang akan energy security dan kondisi ekonomi yang belum pulih sepenuhnya, masih menjadi katalis positif bagi RMKE pada tahun ini. Perseroan juga secara berkelanjutan melihat peluang kolaborasi pada sektor energi untuk meningkatkan volume jasa dan penjualan batubara ke depannya,”  kata Vincent dalam siaran pers, Januari silam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×