kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Industri ban dinilai akan diuntungkan dengan adanya tren mobil listrik


Rabu, 28 April 2021 / 05:45 WIB
Industri ban dinilai akan diuntungkan dengan adanya tren mobil listrik

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah produsen ban sudah mulai mengembangkan ban untuk mobil listrik. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI), Aziz Pane mengatakan bagi industri ban, tren mobil listrik akan sangat menguntungkan.

Adapun ban untuk mobil listrik membutuhkan karet sintesis lebih banyak. Namun pada dasarnya, penggunaan karet sintetis dan karet alam saling melengkapi untuk produksi ban. 

"Namun saat ini Indonesia masih harus meningkatkan teknologi dan melahirkan inovasi-inovasi yang out of the box untuk memenuhi kebutuhan akan karet sintetis ke depannya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (27/4). 

Baca Juga: BKPM catat realisasi investasi domestik pada kuartal I 2021 turun 4,2%

Aziz mengatakan untuk mewujudkan inovasi yang out of the box, juga diperlukan peranan perguruan tinggi untuk menciptakan terobosan seiring dengan percepatan industri 4.0 dan digital economy. "Indonesia sebagai penghasil karet kedua terbesar tidak boleh kalah dengan negara tetangga," tegasnya. 

Sebelumnya Hankook Tire pernah menjelaskan bahwa ban mobil listrik harus mampu mempertahankan esensi performa beremisi rendah tanpa membatasi fleksibilitas berkendara. Contohnya, ban untuk mobil listrik harus punya hambatan gulir (rolling resistance) yang rendah sehingga melaju lebih halus, namun di saat yang sama harus tetap punya daya cengkram yang optimal.

President Director Hankook Tire, Yonsso Shin memaparkan mobil listrik umumnya lebih berat 10% - 20% dibandingkan mobil biasa karena menyimpan mesin berbasis baterai. Ini membuat mobil listrik menghasilkan torsi yang lebih boros terlebih saat mobil baru dinyalakan. Alhasil, mobil tersebut membutuhkan ban dengan akselerasi yang lebih sporty, serta pegangan tapak (tread grip) yang tinggi agar tahan dari potensi abrasi yang intens. Penting juga memiliki ketahanan panas yang baik agar dapat bertahan dalam berbagai kondisi.

Sebagai kendaraan ramah lingkungan, mobil listrik umumnya memiliki kebisingan rendah bahkan hampir senyap, karena tidak ada suara yang dihasilkan mesin pembakaran internal. 

Baca Juga: TKDN diperkuat, Kemenperin sebut impor ponsel turun drastis

Ban juga punya peran penting dalam mempertahankan kualitas ini, tergantung dari desain tapak, pengaturan blok, pengaturan pitch, dan optimalisasi grip yang dikembangkan secara khusus. Ban dengan pola alur lateral (lateral groove) dinilai mampu mengurangi kebisingan secara signifikan.

"Berkembangnya pasar EV turut berdampak terhadap pertumbuhan dari penjualan ban EV Hankook. Setelah peluncuran Kinergy AS EV pada tahun 2018 silam, Hankook juga meluncurkan Ventus S1 evo 3 ev pada tahun 2020," jelasnya kepada Kontan.co.id kepada Kontan.co.id, Selasa (13/4). 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×