Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tengah tahun, kinerja industri asuransi syariah menunjukkan tren perbaikan. Hal ini terlihat dari kenaikan hasil investasi industri walaupun masih tumbuh minus.
Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), hasil investasi industri asuransi syariah minus Rp 342 miliar pada Juni 2021. Nilai itu tumbuh 85,45% dibandingkan realisasi Juni tahun lalu yakni minus Rp 2,35 triliun.
Ketua Bidang Riset dan Inovasi Asuransi Jiwa Syariah AASI Ronny Ahmad Iskandar mengatakan, kenaikan hasil investasi paling banyak disumbang oleh industri asuransi jiwa.
"Hasil investasi ada kenaikan yang signifikan dibandingkan kuartal yang sama pada tahun lalu sebesar 81,27%. Maka itu, kita wajib bersyukur masih ada pertumbuhan dalam kondisi pandemi seperti ini," kata Ronny, dalam konferensi pers, pekan lalu.
Baca Juga: Jasindo luncurkan aplikasi Easy untuk meningkatkan layanan konsumen
Menurut Ronny, kenaikan itu salah satunya didorong pertumbuhan kesadaran masyarakat akan penggunaan produk asuransi jiwa syariah. Sampai Juni 2021, penetrasi asuransi jiwa syariah menyentuh angka 50,86%.
Dalam situasi pandemi ini, investasi asuransi jiwa syariah juga naik 2,61%. Komposisi terbesar berasal dari pasar modal Rp 25.490 miliar dengan persentase 84,30% dari total investasi.
Sebaliknya, hasil investasi industri asuransi umum dan reasuransi syariah justru turun. Pada periode yang sama, hasil investasi dari masing-masing industri minus 26,70% yoy dan 4,90% yoy.
Ketua Bidang Riset dan Inovasi Asuransi Umum Syariah AASI Pristiawan Bani penurunan tersebut, karena kondisi suku bunga acuan yang rendah sehingga mempengaruhi kondisi pasar modal di Indonesia. "Hasil investasi asuransi umum syariah syariah mengalami penurunan dari Rp 116 miliar pada Juni 2020 menjadi Rp 85 miliar pada Juni 2021," jelas dia.
Baca Juga: Mengenal kelas layanan standar BPJS Kesehatan yang akan berlaku mulai tahun 2022
Walaupun begitu, kondisi investasi asuransi umum syariah tercatat mengalami pertumbuhan positif hingga 1,78% pada Juni 2021. Pilihan investasi tertinggi tetap didominasi oleh pasar modal dengan jumlah investasi sebesar Rp 2.144 miliar atau setara 50,81% dari total investasi.
Sementara investasi reasuransi syariah turun 1,17% pada triwulan II 2021. Investasi terbesar dari pasar modal dengan jumlah investasi mencapai Rp 1.044 miliar atau 64,7% dari total investasi.
Hal ini terjadi karena pengurangan dana investasi pada instrumen deposito dan reksadana syariah selama satu tahun terakhir. Alhasil, alokasi investasi reasuransi syariah sebagian besar ditempatkan pada instrumen yang memberikan hasil pasti dibandingkan saham syariah yang cenderung fluktuatif.
Selanjutnya: Simas Insurtech dan Fuse umumkan kemitraan strategis dengan Tokopedia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News