kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesian Petroleum Association (IPA) Mendukung Pengembangan Blok Masela


Jumat, 23 September 2022 / 07:30 WIB
Indonesian Petroleum Association (IPA) Mendukung Pengembangan Blok Masela

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesian Petroleum Association (IPA) menyatakan dukungan untuk semua kesepakatan yang baik demi pengembangan proyek minyak dan gas di Tanah Air, salah satunya Blok Abadi Masela. 

Sebagai informasi saja, saat ini pengganti Shell Upstream Overseas Services Limited (Shell) di Masela semakin terang. Menurut kabar terakhir, pemerintah sedang membentuk konsorsium yang akan mencaplok 35% PI Shell di mana salah satu perusahaan yang sudah diketahui ialah PT Pertamina. Adapun Kementerian ESDM juga menyatakan, Medco Energy Internasional juga telah mempertimbangkan untuk ikut andil dalam proyek tersebut. 

Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Association (IPA) Marjolin Wajong mengatakan, pada dasarnya IPA mendukung semua pengembangan proyek migas yang baik. 

Baca Juga: ENI Akuisis PI Chevron di Proyek IDD? Menteri ESDM: Tunggu Pengumuman Resmi

“Jika ada kesepakatan antara pemerintah dan investor sehingga lapangan bisa dikembangkan itu adalah hal yang baik,” jelasnya saat konferensi pers IPA Convex 22 di JCC Senayan, Rabu (21/9). 

Marjolin kembali menegaskan IPA mendukung kesepakatan untuk pengembangan lapangan-lapangan yang sudah ditemukan di manapun dapat dieksplorasi dan dikembangkan. 

Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA), Irtiza H. Sayyed menambahkan dari perspektif IPA khususnya perihal fiscal terms dan daya tarik dari kebijakan yang ada. 

Menurutnya, setiap proyek yang dikembangkan di sektor migas memiliki profil risiko yang berbeda-beda misalnya saja pengembangan on-shore dengan deep off-shore tentu lebih menantang pengembangan lepas pantai dalam karena lebih sulit. 

Baca Juga: Dipertimbangkan Masuk Blok Masela, INA Pastikan Selalu Hati-Hati Dalam Berinvestasi

“Menimbang profil risiko tersebut tentu harus sesuai dengan tujuan rezim fiskal yang memungkinkan investor untuk melakukan investasi itu,” ujarnya. 

Irtiza menilai Masela merupakan daerah progresif yang menyimpan cadangan gas Blok Masela di Laut Timor mencapai 10 triliun kaki kubik (TCF). Namun karena begitu jauh dari pantai dan tidak ada infrastruktur di sana, tentu jauh lebih lebih manantang untuk dikembangkan. Maka itu diperlukan fiscal terms yang sesuai dengan profil risiko yang ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×