kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Indonesia, Salah Satu Negara yang Berhasil Catat Pertumbuhan di Atas Pra Pandemi


Jumat, 13 Mei 2022 / 15:50 WIB
Indonesia, Salah Satu Negara yang Berhasil Catat Pertumbuhan di Atas Pra Pandemi

Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 mencapai 5,1% yoy. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio N. Kacaribu mengatakan, dengan capaian tersebut, Indonesia menjadi salah satu negara yang berhasil mencatat pertumbuhan di atas level pra pandemi Covid-19.

“Indonesia menjadi salah satu negara dari sekian kecil jumlah negara yang sudah berada di atas pra pandemi. Ekonomi Indonesia makin pulih di atas PDB 2019, di saat banyak negara belum bisa mengalami kondisi ini,” jelas Febrio dalam Media Briefing, Jumat (13/9) secara daring.

Febrio mengambil contoh, negara Filipina yang memang pada kuartal I-2022 sudah tumbuh 8,3% yy, tetapi perekonoimannya masih kurang lebih masih 4% di bawah level pra pandemi Covid-19.

Baca Juga: Dunia Usaha Mulai Menggeliat, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Selain itu, ada sejumlah negara di kuartal I-2022 yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi lebih rendah dari Indonesia, seperti China yang tumbuh 4,8% yoy, Amerika Serikat (AS) tumbuh 3,6% yoy, Singapura tumbuh 3,4% yoy, Korea sebesar 3,1% yoy, serta Taiwan tumbuh 3,1% yoy.

Belum lagi ada negara-negara yang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, sebagai imbas dari perang Rusia dan Ukraina, peningkatan kasus harian Covid-19, serta adanya perlambatan ekonomi di China.

Namun, dalam hal ini Febrio mengingatkan agar Indonesia tidak jemawa. Pasalnya, masih ada risiko yang membayangi prospek pertumbuhan ekonomi ke depan, seperti tekanan perang Rusia dan Ukraina, tekanan inflasi yang tinggi, disrupsi suplai, serta perlambatan ekonomi negara tirai bambu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

×