kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.200   59,45   0,83%
  • KOMPAS100 1.107   11,93   1,09%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   1,25   0,57%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,59   1,05%
  • IDX80 127   1,36   1,08%
  • IDXV30 135   0,76   0,57%
  • IDXQ30 149   1,76   1,20%

Indonesia Mendapat Hibah Millennium Challenge Corporation US$ 649 Juta


Kamis, 20 April 2023 / 05:30 WIB
Indonesia Mendapat Hibah Millennium Challenge Corporation US$ 649 Juta

Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menandatangani perjanjian hibah Millennium Challenge Corporation (MCC) sebesar US$ 649 juta dengan US Secretary of Treasury. Penandatangan itu disela pertemuan musim panas atau Spring Meeting IMF-World Bank dilaksanakan di Amerika Serikat (AS) beberapa waktu lalu.

Sri Mulyani mengatakan perjanjian tersebut berdampak positif bagi Indonesia. Dana tersebut merupakan dana hibah yang dipakai untuk mendukung kebijakan mengenai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dana tersebut juga merupakan financial inclusion.

"Kedua, berhubungan dengan energi transition mechanism yang mana Amerika Serikat mendukung Indonesia untuk bisa mengalami transisi energi yang adil dan affordable," ucap dia dalam konferensi pers APBN KiTa edisi April 2023, Senin (17/4).

Baca Juga: Terima 12,57 Juta SPT Tahunan, Sri Mulyani Bersyukur Masyarakat Masih Taat Pajak

Sri Mulyani juga membeberkan perjanjian tersebut sebagai bentuk kerja sama yang baik untuk mendorong pembangunan infrastruktur.

Sementara itu, selama di Washington DC, Amerika Serikat, dia menyebut telah melakukan banyak pertemuan bilateral sesuai dengan tujuan Indonesia untuk terus memperkuat hubungan antarnegara. Selain itu, bertujuan juga untuk mendapatkan dukungan dalam keanggotaan Finacial Action Task Force (FATF) dan ASEAN Chairmanship 2023.

Pada pertemuan terakhir, Sri Mulyani menyampaikan sempat memimpin pertemuan para menteri keuangan dari 84 negara yang membentuk koalisi kerja sama sisi perubahan iklim hingga kebijakan keuangan.

"Hal itu menjadi salah satu bidang untuk terus bisa melihat kondisi dan aktif berpartisipasi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×