kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Indonesia berpotensi kelebihan pasokan listrik hingga 60% pada tahun 2029


Rabu, 20 Januari 2021 / 06:45 WIB
Indonesia berpotensi kelebihan pasokan listrik hingga 60% pada tahun 2029

Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kondisi kelebihan pasokan listrik berpotensi terjadi pada tahun 2029 mendatang jika mega proyek listrik 35 GW rampung.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan dari kajian pemerintah potensi kelebihan pasokan listrik berkisar antara 40% hingga 60%.

"Reserve margin bisa sampai 50% dari idealnya 30%. Jadi ada 7 GW yang harus kita carikan pemecahannya," kata Arifin dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII, Selasa (19/1).

Arifin melanjutkan, kajian tersebut dibuat dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 4,6% hingga 5%. Atau lebih rendah dari asumsi awal sebesar 7%.

"Dengan ada pandemi ini konstelasinya berubah dan harus segera lakukan langkah untuk atasi kebutuhan listrik," jelas Arifin.

Baca Juga: Pemerintah dorong PLN pasok listrik ke Blok Rokan

Asal tahu saja, Kementerian ESDM juga berencana menegosiasikan ulang mega proyek 35 GW akibat kondisi surplus listrik.

Asal tahu saja, dampak pandemi covid-19 yang membuat sejumlah daerah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat konsumsi listrik khususnya pelanggan industri dan bisnis menurun.

"Tentu komitmen 35 GW yang sudah di program dan berkontrak harus dipenuhi, masalahnya sekarang kita tengah berupaya untuk menegosiasikan kembali," kata Arifin.

Arifin menambahkan, Kementerian ESDM juga tengah berupaya menciptakan demand listrik salah satunya lewat upaya mendorong penggunaan Motor Listrik Berbasis Baterai (MLBB), mobil listrik hingga kompor induksi.

Sekadar informasi, hingga November 2020, konsumsi listrik nasional tercatat sebesar 221,87 terrawatt hour (TWh) atau hanya tumbuh 0,95% dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.

Selanjutnya: Ada potensi kelebihan pasokan, Kementerian ESDM incar ekspor listrik Singapura

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

×