Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kondisi kelebihan pasokan listrik berpotensi terjadi pada tahun 2029 mendatang jika mega proyek listrik 35 GW rampung.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan dari kajian pemerintah potensi kelebihan pasokan listrik berkisar antara 40% hingga 60%.
"Reserve margin bisa sampai 50% dari idealnya 30%. Jadi ada 7 GW yang harus kita carikan pemecahannya," kata Arifin dalam Rapat Kerja bersama Komisi VII, Selasa (19/1).
Arifin melanjutkan, kajian tersebut dibuat dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 4,6% hingga 5%. Atau lebih rendah dari asumsi awal sebesar 7%.
"Dengan ada pandemi ini konstelasinya berubah dan harus segera lakukan langkah untuk atasi kebutuhan listrik," jelas Arifin.
Baca Juga: Pemerintah dorong PLN pasok listrik ke Blok Rokan
Asal tahu saja, Kementerian ESDM juga berencana menegosiasikan ulang mega proyek 35 GW akibat kondisi surplus listrik.
Asal tahu saja, dampak pandemi covid-19 yang membuat sejumlah daerah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat konsumsi listrik khususnya pelanggan industri dan bisnis menurun.
"Tentu komitmen 35 GW yang sudah di program dan berkontrak harus dipenuhi, masalahnya sekarang kita tengah berupaya untuk menegosiasikan kembali," kata Arifin.
Arifin menambahkan, Kementerian ESDM juga tengah berupaya menciptakan demand listrik salah satunya lewat upaya mendorong penggunaan Motor Listrik Berbasis Baterai (MLBB), mobil listrik hingga kompor induksi.
Sekadar informasi, hingga November 2020, konsumsi listrik nasional tercatat sebesar 221,87 terrawatt hour (TWh) atau hanya tumbuh 0,95% dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.
Selanjutnya: Ada potensi kelebihan pasokan, Kementerian ESDM incar ekspor listrik Singapura
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News