Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Straits Tbk (PTIS) bersiap memaksimalkan jasa layanan yang ada untuk mengarungi bisnis tahun 2022 mendatang.
Direktur Utama PTIS Tan Kim Leng mengungkapkan, pihaknya bakal mengupayakan agar sektor jasa yang ada di perusahaan dapat tetap memberikan kontribusi untuk peningkatan pendapatan di tahun depan.
"Kami melihat untuk meningkatkan pendapatan grup, kontribusi marine logistik dan saat bersamaan layanan tambang (akan) dijaga dan dapat lebih baik bergantung dampak covid-19 tahun depan," kata Tan dalam Public Expose Virtual, Jumat (17/12).
Meski tak merinci secara khusus untuk target tahun depan, Tan menilai jika dampak covid-19 membaik di tahun depan maka akan ada peningkatan aktivitas sektor pertambangan, logistik dan kelautan.
Baca Juga: Jasa Dukungan Logistik Topang Pendapatan Indo Straits (PTIS) pada Kuartal III
Lebih lanjut, Tan pun belum bisa merinci lebih jauh alokasi belanja modal alias capital expenditure untuk tahun depan. Yang terang, pengeluaran capex bakal bergantung pada situasi pasar di tahun depan. "Tergantung kondisi market dan kemampuan untuk market itu sendiri. Untuk memperoleh peralatan untuk seluruh grup agak challenging karena ada (gap) besar antara demand dan suplai," kata Tan.
Tan melanjutkan, sejumlah upaya terus dilakukan perusahaan untuk menjaga kinerja ditahun depan. Salah satunya dengan mulai meningkatnya kontribusi dari jasa layanan pertambangan. Selain itu, PTIS tercatat telah mendirikan anak usaha baru di bidang jasa pertambangan yakni PT Straits Mining Services (SMS). "Untuk anak usaha, kami baru saja mulai layanan di November," ungkap Tan.
Secara paralel, Tan memastikan pihaknya terus melihat peluang yang ada dan memastikan ketersediaan peralatan untuk mendorong kinerja dari PT SMS. Tan pun menegaskan, dalam pelaksanaan bisnis pihaknya tetap mengutamakan efisiensi dan efektivitas kegiatan.
Kontan mencatat, PTIS memiliki saham di anak usaha sebesar 99,00% atau setara Rp 9,95 miliar. Pendirian anak perusahaan ini pun diklaim akan memberikan peluang cakupan jasa layanan yang lebih luas di industri pertambangan terutama batubara dan mineral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News