Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi negara berkembang akan memegang peran lebih banyak dalam pertumbuhan ekonomi global tahun 2023.
Namun bukan China yang akan menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi negara berkembang. Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menyebut, salah satu penyokong pertumbuhan ekonomi negara berkembang tahun ini adalah India.
"Negara India, khususnya, akan berperan banyak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi global. Bukan China," kata Destry di hadapan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Selasa (5/9).
Baca Juga: Ini Tiga Poin yang Disampaikan Dalam Keketuaan Indonesia di KTT ASEAN
Ia pun menyinggung kinerja perekonomiain pada kuartal II-2023. Pada periode tersebut, ekonomi India mampu tumbuh 6,1% yoy. Sedangkan ekonomi China tumbuh 6,2% yoy.
Walaupun masih lebih tinggi dari segi angka, tetapi Destry tak cukup optimistis terkait prospek pertumbuhan ekonomi China ke depan.
"Karena China yang diharapkan banyak berperan, tetapi banyak menghadapi permasalahan domestik," terang Destry.
Bila menilik ke belakang, BI pernah menjelaskan bahwa prospek pertumbuhan ekonomi China tersendat keyakinan pelaku ekonomi yang melemah serta utang rumah tangga yang tinggi.
Sehingga menurunkan konsumsi dan kinerja properti, yang kemudian berdampak pada kinerja investasi.
Selain India, Destry juga berharap akan pertumbuhan ekonomi kelompok negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN), termasuk Indonesia.
Dengan kondisi neraca transaksi berjalan dan eksternal yang terjaga, juga pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan perkiraan, Destry yakin kontribusi perekonomian Indonesia akan besar.
Baca Juga: BI: Justru Negara Berkembang yang akan Dorong Perekonomian Global
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News