Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah berada dalam tren pelemahan dalam sepekan kemarin, pada Senin (21/12), rupiah justru punya peluang untuk menguat. Sentimen global dinilai akan jadi salah satu faktor yang membuat rupiah terapresiasi besok.
Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana mengungkapkan, rupiah akan berpotensi menguat pada perdagangan hari ini seiring adanya tekanan terhadap indeks dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini diakibatkan oleh kelanjutan stimulus AS yang menjadi katalis negatif bagi pergerakan indeks dolar AS
“Walaupun kedua belah pihak belum menemukan kata sepakat, banyak kalangan yang memperkirakan awal tahun kesepakatan akan terjadi. Hal ini yang membuat indeks dolar AS secara fundamental agak tertekan, dus membuka peluang untuk rupiah menguat,” kata Fikri kepada Kontan.co.id, Minggu (20/12).
Baca Juga: Tunggu kabar lanjutan stimulus AS, rupiah besok berpotensi bergerak mendatar
Sementara itu, dari dalam negeri, Fikri menyebut pertambahan kasus positif Covid-19 masih akan membayangi pergerakan rupiah. Namun, ia meyakini, rupiah cenderung akan bergerak menguat seiring fundamental dolar AS yang kurang baik.
Hitungan Fikri, rupiah akan bergerak pada kisaran Rp 13.990 - Rp 14.190 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Adapun pada Jumat (18/12), rupiah di pasar spot ditutup ke level Rp 14.110 per dolar AS atau melemah tipis 0,02%. Jika dihitung dalam sepekan kemarin, rupiah di pasar spot terkoreksi sebesar 0,31%.
Sementara di kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah ditutup naik tipis 0,04 % ke Rp 14.146 per dolar AS. Kendati demikian, dalam seminggu terakhir mata uang Garuda ini masih mencatatkan pelemahan 0,31%.
Selanjutnya: Rupiah ditutup melemah pekan ini, berikut sentimen yang perlu dicermati pekan depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News