kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indef Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,5% di Kuartal II-2022, Ini Pendorongnya


Kamis, 30 Juni 2022 / 09:05 WIB
Indef Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,5% di Kuartal II-2022, Ini Pendorongnya

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 diperkirakan lebih baik ketimbang kuartal pertama lalu. Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memproyeksi, ekonomi di kuartal II-2022 tumbuh 5,5%.

Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto mengatakan, terdapat sejumlah indikator yang mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut. Diantaranya momentum puasa dan Hari Raya Idul Fitri yang biasanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi cukup tinggi.

“Kami bisa lihat mudik yang luar biasa setelah selama 2 tahun ada larangan mudik. Sehingga dengan adanya mudik ini konsumsinya meningkat dan belanja pemudik di daerah juga cukup besar,” kata Eko kepada Kontan.co.id, Rabu (29/6).

Selain itu, pertumbuhan kredit di kuartal kedua juga dinilai lebih tinggi dua kali lipat jika dibandingkan dengan kuartal I-2022 yang saat itu tumbuh 5%. Kemudian, investasi juga diperkirakan meningkat sekitar 4,5%.

Meski begitu, Eko menilai naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Pertamax dan juga harga pangan turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di periode April-Juni 2022 meskipun dampaknya tidak terlalu besar. Sementara itu kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022 ini akan sedikit menurun.

Baca Juga: Ekonom Danamon Proyeksi Ekonomi Tumbuh 5,8% di Kuartal III-2022

“Kalau laju ekspor sendiri kemungkinan akan turun di kuartal kedua ini. Karena adanya larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO). Padahal kontribusi devisa CPO itu sangat tinggi sekitar  US$ 2,2 miliar per bulan,” kata Eko.

Lebih lanjut, untuk pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2022, Eko menilai pendorongnya cenderung minim. Hal ini karena momentum besar seperti Lebaran sudah lewat dan momentum liburan baru dirasakan pada kuartal keempat mendatang. Sehingga dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga akan kembali ke level 5%.  

“Stimulan pendorong di kuartal III ini diperkirakan hampir tidak ada di tengah situasi ekonomi global meningkat, sehingga pertumbuhannya akan kembali ke 5%. Mudah-mudahan tidak di bawah 5%, meskipun masih terlalu dini untuk membaca datanya,” tutur Eko.

Menurutnya, momentum pemberian gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Juni mendatang tidak terlalu berpengaruh untuk mendorong konsumsi rumah tangga. Hal ini karena para ASN diperkirakan akan lebih memilih untuk menyimpan uangnya ataupun membayar keperluan cicilan.

“Apakah mendongkrak konsumsi gaji ke-13 ini? Sedikit membantu tetapi tidak terlalu besar, utamanya karena ada inflasi. Jadi mereka lebih milih menyimpan uang-nya,” pungkas Eko.

Untuk itu, lanjutnya, di periode Juli-September 2022 mendatang, pemerintah harus lebih menjaga kestabilan ekonomi utamanya dalam merespons gejolak perekonomian global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×