kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

INCO siap memenuhi rantai pasok industri baterai mobil listrik


Rabu, 12 Mei 2021 / 21:15 WIB
INCO siap memenuhi rantai pasok industri baterai mobil listrik

Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan teknologi mulai tertarik merambah ke industri otomotif dengan merancang mobil listrik sebagai kendaraan masa depan.

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Xiaomi berencana memproduksi sebuah mobil listrik dan mobil otonom di masa depan. Raksasa teknologi tersebut kabarnya bakal membangun mobil listrik yang nantinya akan bersaing dengan Apple Car dan Tesla.

Menyusul Xiaomi, OPPO juga dikabarkan tengah merancang mobil listrik dan otonom masa depan. Pembuat ponsel China satu ini tengah menjajaki berbagai ide untuk industri otomotif. Sebab, mereka ingin membangun mobilnya sendiri seperti perusahaan teknologi lainnya.

Selain itu, Huawei Technologi hingga Baidu menggelontorkan dana hampir US$ 19 miliar untuk masuk ke bisnis mobil listrik secara luas sebagai kendaraan masa depan.

Baca Juga: Analis kompak rekomendasikan beli saham Vale Indonesia (INCO), ini alasannya

Melansir pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya (15/4), Kadin Indonesia menyebut Indonesia bisa menjadi produsen baterai lithium dan mobil listrik terbesar di dunia. Hal itu lantaran besarnya pasokan nikel di tanah air untuk pembuatan baterai lithium yang menjadi bahan utama pengembangan mobil listrik.

Salah satu perusahaan tambang dan pengolahan nikel di Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menanggapi kabar terkait pengembangan mobil listrik tersebut.

Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, pihaknya akan tetap fokus pada realisasi rencana strategis perseroan yang telah ditetapkan untuk jangka waktu 5 tahun ke depan. Beberapa dari rencana tersebut berkaitan dengan industri baterai lithium mobil listrik.

 

"Contohnya proyek high pressure acid leach (HPAL) yang direncanakan akan dibangun di Pomalaa, Sulawesi Tenggara," ungkap Bernardus saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (10/5).

Proyek nikel ini disebut sebagai salah satu upaya pemenuhan rantai industri baterai kendaraan listrik dalam negeri.

Selain itu, Berdarnus bilang, INCO juga memiliki cadangan bijih nikel limonite yang jumlahnya cukup besar. Di mana, bijih nikel limonite tersebut bisa diolah menjadi bahan precusrsor baterai mobil listrik.

"Vale Indonesia punya cadangan bijih nikel yang bisa dimanfaatkan. Untuk memanfaatkan perlu ada proyek. Untuk 5 tahun ke depan Vale Indonesia akan fokus ke proyek pengembangan yang sudah pernah disampaikan ke market," terangnya.

Selanjutnya: Cermati rekomendasi saham Vale Indonesia (INCO) dari Ciptadana Sekuritas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×