kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Incar pertumbuhan kontrak 30% di tahun 2021, ini yang dilakukan ABM Investama (ABMM)


Senin, 12 April 2021 / 11:15 WIB
Incar pertumbuhan kontrak 30% di tahun 2021, ini yang dilakukan ABM Investama (ABMM)

Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimistis kontrak kerja bisa tumbuh 30% tahun ini, PT ABM Investama Tbk (ABMM) gencar cari peluang due diligence pada beberapa tambang.

Direktur ABM Investama, Adrian Erlangga mengungkapkan, dalam tiga bulan pertama tahun ini capaian kontrak ABMM secara finansial dua kali lebih baik dibandingkan tahun lalu. Sayangnya, dia belum bisa mengungkapkan nilai kontrak yang berhasil dikantongi ABMM di awal tahun ini.

"Untuk kontrak tahun ini (targetnya) akan tumbuh di atas 30% dibandingkan tahun 2020. Kinerja kami semua didasarkan atas kontrak yang ada, dan seluruh kontrak kami life of mine, seumur tambang," jelas Adrian kepada Kontan Minggu (11/4).

Adapun optimisme tersebut turut didukung rencana peningkatan produksi batubara yang lebih tinggi dari mitra ABMM. Adrian juga menambahkan kalau akan ada kontrak tambahan di tahun ini. "Kami tengah due diligence beberapa tambang, namun rencana untuk mengambil satu tambang dulu. Tapi kami tidak dapat menyampaikan detailnya sampai perjanjian ditandatangani," tambahnya.

Sebelumnya, Adrian menyebutkan dana kebutuhan investasi untuk rencana akuisisi tambang yang disediakan ABMM masih sekitar US$ 150 juta-US$ 250 juta. Perusahaan ini masih akan mengandalkan dana internal maupun eksternal seperti pinjaman bank untuk memenuhi kebutuhan investasi tersebut.

Baca Juga: ABM Investama (ABMM) akan menerbitkan surat utang US$ 400 juta

Asal tahu saja, ABMM memiliki 3 Izin Usaha Pertambangan (IUP), 2 di antaranya berada di kawasan Aceh dan sisanya di Kalimantan Selatan. Total cadangan batubara ABMM saat ini tercatat sekitar 260 juta ton.

Sementara itu, Adrian juga menekankan kalau performance perusahaan jasa pertambangan tersebut di kuartal I-2021 masih cukup bagus. Hal tersebut turut didukung oleh perbaikan operasional di semua lini usaha perusahaan. "Penyebabnya antara lain investasi kami di tengah pandemi, sepanjang 2020 yang fokus ke organizational dan operational development. Sehingga kami start strong di 2021," jelasnya.

Adrian juga mengklaim semua parameter operasional membaik, ditambah perbaikan harga batubara sepanjang tahun ini. Alhasil, kinerja keuangan ABMM membaik di awal tahun.

Di samping itu, selama pandemi ABMM juga banyak melakukan telaah internal terhadap stuktur biaya. Dengan begitu, banyak sekali inisiatif yang dilakukan perusahaan tersebut untuk meningkatkan kemampuan bertahan, yang mana dia menekankan kalau itu sangat penting bagi bisnis yang terkait dengan harga komoditas.

Ke depan, Adrian memprediksi ekonomi bakal tumbuh pesat di 2021, ini sehingga kebutuhan energi pun meningkat. Dimana, semua di dorong oleh roll out vaksinasi yang agresif di Asia, sehingga industri bisa kembali produktif.

Adapun untuk target produksi batubara 2021 sebanyak 13,5 juta ton, perusahaan sudah berhasil menjual 29% dari total target. Adapun kontribusi penjualan ekspor masih jadi yang terbesar yakni sekitar 75% dari total penjualan, sedangkan untuk domestik sisanya atau 25%.

Selanjutnya: HBA April naik, begini tanggapan Golden Energy Mines (GEMS) dan ABM Investama (ABMM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×