kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Implementasi kartu ATM bercip di sejumlah bank besar sudah lewati target BI


Rabu, 02 Desember 2020 / 09:30 WIB
Implementasi kartu ATM bercip di sejumlah bank besar sudah lewati target BI

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Implementasi kartu debit atau ATM berbasis cip bank-bank besar sudah lebih dari 70% hingga saat ini. Capaian itu tentu sudah memenuhi persyaratan minimum yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) hingga akhir tahun ini yakni 70%. Persyaratan itu sudah diturunkan dari semula 80% akibat dampak pandemi Covid-19. 

Meski begitu, perbankan tetap mendorong agar migrasi kartu debit biasa ke kartu menggunakan cip bisa lebih cepat meningkat sistem keamanan. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang memiliki 21,2 juta kartu ATM yang dipersyaratkan wajib cip, sudah sebanyak 16,4 juta atau sekitar 78% yang telah menggunakan cip per September 2020. 

"Dan sekitar 4,5 juta dari pengguna kartu debit cip tersebut merupakan kartu debit berlogo GPN,"ungkap Santoso Liem, Direktur BCA pada Kontan.co.id, Selasa (1/12). 

Baca Juga: Lippo arahkan Bank Nobu jadi bank digital, begini persiapannya

BCA berharap bisa mencapai implementasi yang lebih tinggi lagi hingga akhir tahun. Itu dilakukan perseroan dengan  lebih mengintensifkan edukasi serta mempermudah atau memperluas akses untuk penukarannya. Di samping itu, BCA juga melakukan promosi untuk mendorong nasabah segera mengkonversi kartu ATM.

Sedangkan jumlah kartu ATM Bank Mandiri yang sudah menggunakan cip mencapai 10,28 juta per Oktober 2020. Itu  setara 70,7% dari jumlah kartu debit yang dipersyaratkan untuk cip yang berjumlah 14,5 juta kartu. 

Evi Dempowati, SVP Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri mengatakan, dalam dua bulan terakhir sendiri laju penggantian kartu ke cip cukup baik setelah sepi selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Itu yang membuat capaian Bank mandiri itu sudah melampaui target BI tahun ini. 

Ia bilang, laju peningkatan migrasi kartu yang dilakukan nasabah itu didorong oleh edukasi aktif Bank Mandiri yang berisi himbauan penggantian ke kartu chip kepada nasabah yang masih menggunakan kartu magnetic stripe. "Selain itu kelancaran proses konversi ini juga didorong oleh mulai dilaksanakannya protokol new normal di berbagai daerah. Sampai akhir tahun kami menargetkan implementasi kartu cip mencapai 75%," kata Evi.

Capaian tertinggi dicatatkan oleh Bank CIMB Niaga. Lani Darmawan, Direktur Konsumer bank ini mengatakan, seluruh kartu debit CIMB Niaga yang beredar saat ini sudah menggunakan cip. 

Baca Juga: Hingga Oktober, BTN kelola dana wealth management sebanyak Rp 43 triliun

Pogres PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga sudah sangat signifikan. Jasmin, Direktur Distribution and Retail Funding BTN mengatakan, implementasi kartu ATM cip di perseroan sudah 4,96 juta per Oktober atau 96,33% dari total kartu debit beredar.

Sampai akhir tahun, BTN menargetkan proses migrasi kartu debit  magnetic stripe ke kartu cip bisa semakin meningkat. Bank ini menargetkan implementasi kartu cip sudah bisa mencapai 97%-98%. 

Selanjutnya: BCA prediksi produk wealth management berbasis obligasi masih akan tumbuh positif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×