kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45907,02   3,68   0.41%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IMF bakal tarik dana cadangan sebesar US$ 650 miliar, ini tujuan penggunaannya


Rabu, 25 Agustus 2021 / 06:45 WIB
IMF bakal tarik dana cadangan sebesar US$ 650 miliar, ini tujuan penggunaannya

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dana Moneter Internasional (IMF) akan menarik dana cadangan sekitar US$ 650 miliar untuk menambah sokongan likuiditas bagi perekonomian global, menambah cadangan devisa sejumlah negara serta mengurangi ketergantungan mereka pada utang domestik yang lebih mahal. 

"Alokasi adalah kesempatan penting bagi dunia jika digunakan dengan bijak. Hal ini merupakan peluang untuk mengatasi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Direktur IMF Kristalina Georgieva, dalam keterangan resmi, Selasa (23/8). 

Penarikan dana tersebut menggunakan skema Hak Penarikan Khusus atau Special Drawing Rights (SDR) pada Senin (23/8). Melalui skema tersebut, negara-negara anggota dapat mendukung ekonomi serta menanggulangi pandemi Covid-19. 

Negara-negara anggota akan menerima SDR sebagai pertukaran dana baik berbentuk dolar, euro, yen, sterling dan yuan. Pembagian itu sesuai dengan kuota kepemilikan mereka masing - masing di IMF. 

Baca Juga: Gencar ekspansi, Samsung Group siapkan US$ 260 miliar untuk investasi hingga 2023

Georgieva mengatakan sekitar US$ 275 miliar akan dialokasikan ke pasar negara berkembang dan negara berkembang. Sekitar US$ 21 miliar mengalir ke negara-negara berpenghasilan rendah.

Selain itu, lembaga ini mendorong negara-negara kaya yang menerima SDR agar mengirimkan dana tersebut ke negara-negara miskin yang lebih membutuhkannya. 

Selama 16 bulan terakhir, beberapa anggota telah berjanji untuk meminjamkan dana US$24 miliar, termasuk US$15 miliar dari SDR mereka untuk membantu pengurangan kemiskinan dan pembangunan. Kemudian memberikan pinjaman lunak kepada negara-negara berpenghasilan rendah. 

Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas, IMF menyediakan kerangka kerja untuk menilai implikasi makroekonomi dari alokasi baru, perlakuan statistik dan tata kelola, dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi keberlanjutan utang. 

IMF juga akan memberikan pembaruan rutin pada semua kepemilikan, transaksi, dan perdagangan SDR termasuk laporan tindak lanjut tentang penggunaan SDR dalam waktu dua tahun. “Untuk memperbesar manfaat alokasi ini, IMF mendorong penyaluran sukarela beberapa SDR dari negara-negara dengan posisi eksternal yang kuat ke negara-negara yang paling membutuhkan," terangnya. 

Baca Juga: Regulator Amerika keluarkan aturan baru bagi perusahaan China yang ingin IPO di AS

SDR juga dapat disalurkan untuk membantu negara-negara yang paling rentan dengan transformasi struktural, termasuk menghadapi tantangan terkait iklim. Kemungkinan lain adalah menyalurkan SDR untuk mendukung pinjaman oleh bank pembangunan multilateral.

“Alokasi SDR ini merupakan komponen penting dari upaya IMF yang lebih luas untuk mendukung negara-negara melalui pandemi yang meliputi US$ 117 miliar dalam pembiayaan baru untuk 85 negara," tambahnya. 

Kemudian memberikan keringanan pembayaran utang untuk 29 negara berpenghasilan rendah dan saran kebijakan serta dukungan pengembangan kapasitas ke lebih dari 175 negara untuk membantu mengamankan pemulihan yang kuat dan lebih berkelanjutan.

Selanjutnya: Pengambilalihan Taliban di Afghanistan picu kekhawatiran kebangkitan Al Qaeda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×