kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Imbas Kenaikan Harga BBM, Pedagang Pasar Sebut Harga Sembako Bakal Ikut Naik


Rabu, 07 September 2022 / 09:05 WIB
Imbas Kenaikan Harga BBM, Pedagang Pasar Sebut Harga Sembako Bakal Ikut Naik

Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Pengurus Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) meyakini kenaikan harga Bahan bakar Minyak (BBM) akan berdampak besar terhadap kenaikan harga sembako.

"Mungkin hari ini masih belum terlalu terlihat, karena masih penyesuaian harga, namun kenaikan harga sembako itu pasti," ungkap Ahmad Choirul Furqon, Ketua Bidang Penguatan Usaha dan Investasi DPP IKAPPI, Selasa (6/9).

Furqon menambahkan, kenaikan harga BBM akan berdampak pada banyak hal, dari inflasi hingga kenaikan harga yang akan memberatkan pedagang Pasar.

Selain itu menurut Furqon, kenaikan harga BBM ini akan memberikan efek domino terhadap kehidupan masyarakat, seperti inflasi, biaya transportasi, hingga lonjakan harga pangan.

Baca Juga: Harga BBM Di Indonesia Termahal Urutan 50, Malaysia Paling Murah Di ASEAN

"Jika inflasi dianalisa awal hanya sekitar 4%, maka ada kemungkinan pasca kenaikan harga BBM analisa dari perbankan dan ekonom menyebutkan paling buruk yaitu 6% hingga 8%. Terus apakah ini baik untuk sebuah negara? Tentu tidak, maka dari itu jika pemerintah ingin membuat kebijakan harus dilihat secara holistik, bukan parsial," imbuh Furqon.

Yang sudah dapat dirasakan imbas dari kenaikan harga BBM hari ini adalah naiknya beberapa komoditas di sejumlah daerah seperti daging dan cabai.

"Dampak kenaikan harga BBM untuk awal saja sudah terlihat sekali. Baru berapa hari naik, harga daging ayam di wilayah Singaparna sudah mulai naik, harga cabai di Tasikmalaya sudah naik. Jangan sampai nanti ketika harga sembako sudah mulai naik malah saling menyalahkan. Pasalnya saling menyalahkan ini sudah pernah terjadi saat kenaikan harga cabai beberapa waktu lalu," imbuh Furqon.

Furqon berharap pemerintah dapat menyelesaikan masalah ini tidak hanya menggunakan kebijakan populis, tapi harus dengan pertimbangan logis dan matang.

Baca Juga: Harga BBM Naik, Sektor Apa Saja yang Diuntungkan dan Dirugikan?

"Saat ini, kebijakan BLT dalam praktiknya hanya seperti menjadi obat bius sementara bagi masyarakat, setelah BLT selesai lantas apa solusi untuk masyarakat," tuturnya.

Selain itu, DPP IKAPPI saat ini sedang mengkonsolidasikan diri dan melakukan upaya-upaya penguatan serta menerima masukan dari anggota yang menjerit karena kenaikan BBM. Dalam waktu dekat, pihaknya akan di laksanakan pertemuan Nasional yang melibatkan seluruh perwakilan Kabupaten Kota se-Indonesia dalam menolak kenaikan harga BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×