kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45887,73   13,33   1.52%
  • EMAS1.365.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Holding Rumah Sakit BUMN Pertamedika IHC Berencana Melantai ke Pasar Modal


Minggu, 23 Juli 2023 / 07:30 WIB
Holding Rumah Sakit BUMN Pertamedika IHC Berencana Melantai ke Pasar Modal

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Bina Medika  Indonesia Healthcare Corporation (Pertamedika IHC) berencana melantai di pasar modal. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Bina Medika, Mira Dyah Wahyuni dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI pada Rabu (12/7).

“Rencana ke depan, kami akan melakukan IPO (initial public offering), dan juga melakukan developing existing hospital,” tuturnya (12/7).

Seperti diketahui, Pertamedika merupakan Holding rumah sakit BUMN. Penunjukkan tersebut dituangkan lewat Surat Menteri BUMN No. S-736/MBU/12/2016 21 Desember 2016 silam. Saat ini, Pertamedika IHC mengelola 75 rumah sakit. Sebanyak 36 rumah sakit di antaranya merupakan rumah sakit milik Pertamina, sedang 37 lainnya merupakan rumah sakit  anggota dan kerjasama operasi (KSO).

Pendapatan tahunan Pertamedika IHC sudah tembus Rp 4 triliun,  persisnya di angka Rp 4,97 triliun di tahun 2022 dengan laba bersih Rp 184,20 miliar. Di tahun 2019. pendapatan Pertamedika IHC masih berkisar Rp 1 triliun, persisnya Rp 1,44 triliun dengan laba bersih Rp 45,27 miliar.

Baca Juga: Pertamedika IHC Targetkan Pembangunan Bali International Hospital Rampung Akhir 2023

Capaian tersebut didukung oleh fasilitas 4.635  tempat tidur dengan bed occupancy ratio (BOR) 62%, serta jumlah kunjungan rawat jalan sebanyak 5.262.060 dan jumlah kunjungan rawat inap 32.142 di tahun 2022. 

Saat ini, Pertamedika IHC memiliki segudang agenda, salah satunya membangun mengembangkan rumah  sakit eksisting, dan juga embangun dan merampungkan pembangunan sejumlah rumah sakit anyar, yaitu RS Internasional Bali, RS Khusus Cancer UNPAD, RS Tipe C Balikpapan, dan RS Kenten di Sumatra Selatan.

Selain itu, Pertamedika IHC juga berencana mengakuisisi sejumlah rumah sakit. Daftar rumah sakit yang dibidik dalam agenda akuisisi tersebut meliputi RS Semen Padang, RS Antam Medika, RS Garam, RS Semen Gresik, dan RS PTPN 3.

Tapi, Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan bahwa rencana IPO Pertamedika belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Ini rencana jangka panjang, Pertamina Bina Medika atau IHC masih tahap konsolidasi internal dulu,” kata Fadjar saat dihubungi oleh Kontan.co.id, Rabu (12/7). “Enggak tahun ini,” imbuhnya lagi.

Menurut Fadjar, rencana IPO Pertamedika IHC bertujuan untuk memenuhi kebutuhan modal IHC sebagai holding rumah sakit BUMN. Fadjar belum merinci berapa persisnya saham yang ingin Pertamedika IHC lepas ke pasar modal maupun dana segar yang diincar oleh perusahaan lewat agenda korporasi tersebut.

“Sekarang memang belum bisa disampaikan detailnya karena masih rencana dan sekarang tahapnya konsolidasi internal dulu,” katanya.

Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Universitas Indonesia, Toto Pranoto, menilai bahwa rencana IPO Pertamedika IHC merupakan opsi yang baik. Sebab, kata Toto, Pertamedika IHC memiliki kebutuhan untuk melakukan ekspansi usaha.

Baca Juga: Pertamedika IHC Targetkan Bali International Hospital Mulai Soft Opening di November

“Kebutuhan capex (capital eexpenditure) ini bisa dipenuhi dari dana IPO. Selain itu, sebagai perusahaan Tbk, (Pertamedika IHC) akan dituntut praktik GCG yang lebih baik dan ini bagus buat peningkatan kinerja Prtamina Medika,” kata Toto kepada Kontan.co.id (12/7).

Lebih lanjut, Toto juga menilai bahwa agenda IPO Pertamedika IHC cukup prospektif. Hal ini lantaran Pertamedika IHC bisa berkolaborasi dengan holding BUMN farmasi, yakni Bio Farma, untuk dapatkan akses ke sumber obat/vaksin dan alat kesehatan serta menggandeng BUMN jasa keuangan untuk digitalisasi sistem pembayaran.

“Demikian pula bisa kolaborasi dengan TLKM (PT Telkom Indonesia Tbk) buat pengembangan  jasa telemedicine dengan teknologi 5G.  Dengan model seperti ini maka IPO Bina Medika cukup prospektif. Apalagi saat ini Bina Medika juga sudah mengembangkan jaringan rumah sakit dengan banyak mitra di  Indonesia,” terang Toto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×