kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Semester I, Investasi Asing Sebesar Rp 163,2 Triliun Masuk ke Indonesia


Kamis, 21 Juli 2022 / 04:45 WIB
Hingga Semester I, Investasi Asing Sebesar Rp 163,2 Triliun Masuk ke Indonesia

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) hingga kuartal II 2022 mencapai Rp 163,2 triliun.

Investasi asing ini juga mencapai 54%  dari total investasi hingga kuartal II yang sebesar Rp 3.2,2 triliun dan meningkat 39,7% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp116,8 triliun.

Adapun jika dilihat secara akumulatif, kontribusi PMA sepanjang Januari hingga Juni (semester I 2022) telah mencapai Rp 310,4 triliun atau setara 53% dari capaian realisasi investasi di Semester I 2022 yang sebesar Rp 584,6 triliun.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, kontribusi investasi asing ini menjadi yang tertinggi dibandingkan beberapa kuartal sebelumnya.

Baca Juga: Kementerian Investasi Gelar Sosialisasi dan Pemberian NIB di Medan

“Hal ini banyak ditunjang oleh realisasi aktivitas hilirisasi tambang dan industri petrokimia yang saat ini sudah banyak memasuki tahap konstruksi,” tutur Bahlil dalam Konferensi Pers, Rabu (20/7).

Adapun total pemasukan investasi asing terbesar berasal dari Singapura, yakni sebesar US$  3,1 miliar. Diikuti China sebesar US$  2,3 miliar, Hong Kong US$ 1,4 miliar, Jepang US$  0,9 miliar, dan Amerika Serikat (AS) US$  0,8 miliar.

Bahlil menilai, capaian PMA tersebut menunjukkan minat investasi asing ke Indonesia cenderung tidak surut. Meskipun situasi global kini tengah memanas akibat konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Ditambah kebijakan pengetatan moneter yang dilakukan sejumlah bank sentral negara dengan menaikkan suku bunga acuan. Menyebabkan tingkat inflasi yang terus meroket.

“Kami memahami bahwa situasi perekonomian global saat ini sedang tidak menentu akibat perang Rusia-Ukraina, dan pengetatan suku bunga oleh bank sentral Amerika (The Fed) memang akan menjadi tantangan berat bagi iklim investasi di Indonesia pada waktu mendatang,” tambahnya.

Namun, dengan melihat kinerja ekonomi Indonesia saat ini serta pertumbuhan realisasi investasi, Bahlil masih tetap optimistis pemasukan investasi bisa sesuai target hingga akhir tahun ini.

Baca Juga: Realisasi Investasi Hingga Semester I-2022 Mencapai Rp 584,6 triliun

“Saya masih yakin target realisasi investasi yang diarahkan Bapak Presiden (Jokowi) sebesar Rp 1.200 triliun pada tahun 2022 dapat dicapai dengan kerja bersama pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para investor,” imbuh Bahlil.

Lebih lanjut, Bahlil memaparkan penyumbang terbesar PMA pada kuartal II ini terdiri lima sektor terbesar, diantaranya industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang kontribusinya sebesar US$ 3,1 miliar, pertambangan US$ 1,3 miliar, perumahan, kawasan industri dan perkantoran US$ 1 miliar, industri kimia dan farmasi US$ 900 juta, kemudian sektor transportasi, Gudang dan telekomunikasi sebesar US$ 900 juta.

Jika dilihat dari penyerapan tenaga kerjanya, PMA di kuartal II ini menyerap sebanyak 138.582 tenaga kerja, atau meningkat 7,5% dari kuartal II 2021 yang sebesar 128.285 tenaga kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×