kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Hingga Oktober, realisasi serapan PEN capai Rp 411,72 triliun


Selasa, 05 Oktober 2021 / 16:15 WIB
Hingga Oktober, realisasi serapan PEN capai Rp 411,72 triliun

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sampai dengan Oktober 2021 sudah mencapai Rp 411,72 triliun atau 55,3% dari pagu Rp 744,77 triliun. 

“Masih seperti yang lalu, capaian perkembangan yang signifikan terjadi pada Klaster Perlinsos dan Kesehatan,” seperti dikutip dari laporannya, Selasa (5/10).

Airlagga memerinci, realisasi kesehatan sudah digunakan sebesar Rp104,1 Triliun atau 48,4%, realisasi klaster perlindungan sosial sebesar Rp 117,3 triliun atau 62,9%, realisasi klaster program prioritas sebesar Rp 62,50 triliun atau 53,0%, realisasi klaster dukungan UMKM dan  korporasi sebesar Rp 68,43 triliun atau 42,1%, dan realisasi klaster insentif usaha sebesar Rp 59,41 triliun atau 94,6%.

Baca Juga: Luhut: Pemerintah akan uji coba penerapan PPKM level 1 (new normal) untuk Blitar

Realisasi klaster Kesehatan yang sebesar Rp 104,1 triliun tersebut digunakan untuk diagnostik seperti testing dan tracing sebesar 63,2 % atau Rp 2,85 triliun; untuk therapeutic, untuk insentif dan santunan tenaga kesehatan sebesar 67,6% atau Rp 12,8 triliun dari pagu Rp 18,94 Triliun, dan juga untuk vaksinasi termasuk pengadaan dan pelaksanaannya yakni realisasinya sebesar 38,8% atau Rp 22,38 Triliun.

Sedangkan realisasi dari klaster perlindungan sosial yang sebesar Rp 117,3 triliun antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 73,2% atau Rp 20,72 triliun dari pagu Rp 28,31 triliun, Kartu Sembako sebesar 58,5% atau Rp 29,21 triliun dari pagu Rp 49,89 triliun.

Lalu Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa sebesar 51,9% atau Rp 14,94 triliun dari pagu Rp 28,80 triliun, serta  Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 57,7% atau Rp 5,07 triliun dari pagu Rp 8,80 triliun.

Selanjutnya: Hadapi perubahan iklim, SBY usulkan Indonesia terapkan green economy

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

×