Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi belanja negara hingga 4 Juni 2021 tercatat sebesar Rp 982,5 triliun. Jumlah ini baru mencapai 35,7% dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 atau tumbuh 12,7% year on year (yoy).
Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan mengatakan, belanja negara yang tumbuh cukup tinggi ini menandakan APBN telah bekerja keras dalam menahan kontraksi ekonomi lebih dalam akibat tekanan Covid-19.
“Belanja negara tumbuh cukup tinggi dengan dorongan pertumbuhan belanja barang, belanja modal, dan belanja bantuan sosial,” tulis DJPb dalam laman Instagram resminya @ditjenperbendaharaan, Selasa (8/6).
Terperinci, belanja negara didukung oleh capaian belanja pemerintah pusat sebesar Rp 678,2 triliun atau sudah menapai 34,7% terhadap APBN 2021. Jumlah ini tumbuh 21,3% yoy.
Baca Juga: Sri Mulyani sebut kondisi ekonomi pada 2022 masih dinamis
Pertumbuhan belanja pemerintah pusat terutama didorong kinerja belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang sebesar Rp 380,3 triliun atau 36,9% dari pagu dan tumbuh 30,7% yoy.
Sementara belanja non K/L tercatat Rp 297,9 triliun atau mencapai 32,3% dari pagu dan tumbuh 11,1% yoy.
Selain itu, belanja negara juga didukung oleh transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) yang pada awal Juni 2021 ini tercatat Rp 304,3 triliun atau setara 38,3% yoy.
Sayangnya, TKDD ini malah mencapai penurunan 2,6% yoy dari periode yang sama tahun sebelumnya. Ini terdiri dari dana desa sebesar Rp 23,1 triliun atau 32,1% dari pagu, yang juga turun 23,5% yoy. Juga transfer ke daerah sebesar Rp 281,2 triliun atau 38,3% dari pagu dan turun 0,4% yoy.
Ke depan, pemerintah akan terus menjaga kinerja APBN untuk mendukung pemulihan ekonomi dan percepatan vaksinasi.
Selanjutnya: Per Mei 2021, realisasi anggaran Setjen Kemenhub sebesar 33,57% dari pagu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News