kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga awal Juni 2021, BI telah lakukan quantitative easing Rp 93,42 triliun


Selasa, 15 Juni 2021 / 05:15 WIB
Hingga awal Juni 2021, BI telah lakukan quantitative easing Rp 93,42 triliun

Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih tetap melakukan guyuran likuiditas kepada perbankan atau quantitative easing (QE). 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, hingga 8 Juni 2021, bank sentral sudah memberikan injeksi likuiditas sebesar Rp 93,42 triliun. 

“Sehingga, kalau kami urutkan dari tahun 2020, total injeksi likuiditas ke pasar uang dan perbankan telah mencapai Rp 819,99 triliun atau setara 5,30% Produk Domestik Bruto (PDB),” ujar Perry dalam rapat kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senin (14/6). 

Selain itu, BI juga terus berpartisipasi dalam pembelian Surat Berharga Negara (SBN) untuk pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021. 

Baca Juga: Sentimen eksternal masih akan pengaruhi pergerakan rupiah pada Kamis (27/5)

Hingga 8 Juni 2021, BI sudah membeli SBN hingga Rp 115,87 triliun, yang terdiri dari Rp 40,41 triliun melalui lelang utama dan Rp 75,46 triliun lewat lelang tambahan atau green shoe option (GSO). 

Seiring dengan hal itu, likuiditas perbankan dinilai masih sangat longgar, tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tinggi, yakni 33,67% dan pertumbuhan DPK sebesar 10,94% yoy. 

Selain itu, likuiditas juga terlihat dari uang beredar dalam arti luas (M2) yang tumbuh 11,5% yoy dan uang beredar dalam arti sempit (M1) yang tumbuh 17,4% yoy pada April 2021. 

Selanjutnya: Fokus ke rupiah dan pemulihan ekonomi, Bank Permata ramal BI tahan suku bunga acuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×