Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Platform peer to peer (P2P) lending, Akseleran catatkan kinerja positif di empat bulan pertama tahun 2023. Di mana penyaluran pinjaman naik 25% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Tambunan menyebutkan , hingga pertengahan bulan Mei tahun ini pihaknya telah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 1,16 triliun dengan rata-rata penyaluran pinjaman per bulan berada di kisaran Rp 300 miliar hingga Rp 350 miliar.
“Salah satu faktor pertumbuhan yang terjadi secara nasional adalah berkat kenaikan penyaluran pinjaman di luar Pulau Jawa yang secara tahunan tumbuh lebih dari 10% atau mencapai sekitar Rp 85 miliar,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (25/5).
Ivan menerangkan, secara portofolio di luar Pulau Jawa kontribusi penyaluran pinjaman terbesar berada di wilayah Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Bali, Kalimantan Barat, dan Riau.
Baca Juga: Kolaborasi Transformasi Layanan Pembayaran Digital bagi Negeri
Dia menyebut, total penyaluran pinjaman usaha hingga saat ini mencapai Rp 7,78 triliun kepada sekitar 5.000 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang didukung lebih dari 200 pemberi dana pinjaman perorangan (retail lender) terdaftar maupun belasan institutional lender termasuk Bank-Bank Buku 4.
Ivan bilang, kisaran penyaluran pinjaman yang dilakukan oleh pihaknya mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 2 miliar.
“Rata-rata penyaluran pinjamannya di angka Rp 800 juta–Rp 900 juta per pinjamannya. Hal ini dikarenakan Akseleran portofolionya 98%-99% adalah pinjaman produktif khususnya usaha kelas kecil dan menengah, di mana pinjaman produktif kebutuhan pembiayaannya lebih besar dari segmen konsumtif. Untuk produk konsumtif, Akseleran menyasar ekosistem Akseleran melalui produk employee loan,” terangnya.
Ivan menuturkan, kinerja positif ini disertai oleh langkah mitigasi risiko kredit macet (non performing loan/ NPL) agar tetap di bawah 1%. Dikatakannya, saat ini NPL Akseleran sebesar 0,7% dari total outstanding pinjaman di akhir April.
“Akseleran tetap fokus dalam analisa kemampuan bayar pelaku usaha tersebut yang dapat dilihat dari berbagai hal, seperti laporan keuangan dan rekening koran, invoice atau kontrak yang ingin dibiayai, usaha yang dijalani dan sebagainya,” tuturnya.
Baca Juga: OJK akan Cabut Moratorium Izin Pinjol, Ini Respons Aftech
Dia menambahkan, pihaknya juga melakukan validasi independen terkait invoice/po/kontrak yang dijadikan sebagai jaminan dan terus mengedepankan analisa yang prudent sebagai ujung tombak dalam melakukan mitigasi risiko yang ada.
“Sedangkan jika ada pinjaman yang mengalami keterlambatan, Akseleran secara intensif melakukan penagihan. Ditambah lagi, Akseleran sudah mengimplementasikan fasilitas proteksi asuransi kredit yang melindungi 99% dari pokok pinjaman tertunggak dan ini bertujuan untuk memberikan peace of mind kepada para lender kami,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News