kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga Akhir Tahun 2022, Total Stok Vaksin Covid-19 Pemerintah Mencapai 47 Juta Dosis


Kamis, 02 Juni 2022 / 19:30 WIB
Hingga Akhir Tahun 2022, Total Stok Vaksin Covid-19 Pemerintah Mencapai 47 Juta Dosis
ILUSTRASI. Petugas vaksinator mempersiapkan vaksin. ANTARA FOTO/Rahmad/foc..

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lucia Rizka Andalusia mengatakan, stok vaksin Covid-19 baik di pusat dan daerah mencapai 47 juta dosis hingga akhir tahun 2022. Sementara itu, kebutuhan vaksin untuk menyelesaikan program vaksinasi sesuai dengan target adalah 44,8 juta dosis.

"Stok vaksin di pusat dan daerah ini masih ada 47 juta dosis vaksin yang kami miliki sampai akhir tahun 2022," kata Lucia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (31/5).

Plt. Dir. Pengelolaan Imunisasi, Kementerian Kesehatan Prima Yosephine menyampaikan, dengan jumlah stok vaksin hingga akhir tahun dibandingkan dengan kebutuhan, jumlah vaksin yang dimiliki mencukupi untuk pencapaian target vaksinasi.

Baca Juga: Soal Kapan Masyarakat Bisa Lepas Masker, Ini Jawaban Menkes

"Kita membutuhkan vaksin sejumlah 44,8 juta dosis lagi ini dengan mengasumsikan dosis ketiganya memang memberikan half dose, dengan kebutuhan vaksin sebesar ini memperhitungkan laju dan juga stok yang ada, maka memang stok yang ada saat ini baik di daerah maupun di pusat sangat mencukupi untuk kebutuhan vaksinasi covid," kata Prima.

Adapun per 28 Mei lalu, Pemerintah telah memberikan lebih dari 412 juta suntikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat. Dimana yang lebih 61% dari sasaran sudah mendapatkan vaksinasi lengkap.

Namun, untuk cakupan dosis booster, Prima mengakui memang masih rendah yaitu sekitar 25% dari total sasaran usia di atas 18 tahun yang dapat menerima dosis ketiga.

Masih rendahnya cakupan vaksinasi booster diperkirakan lantaran, melandainya kasus Covid-19 yang berdampak pada rendahnya laju vaksinasi. Prima menyebut, selama bulan Mei ini belum ada tren kenaikan laju vaksinasi. Laju suntikan rata-rata 7 hari terakhir hanya berkisar 217.000 perhari.

Baca Juga: Cegah Vaksin Kedaluwarsa, Jokowi Minta Percepat Pemberian Booster

Melandainya laju vaksinasi disebabkan kasus yang terkendali, dan sudah banyak masyarakat yang mendapatkan suntuk dosis pertama dan kedua.

Rendahnya laju vaksinasi juga berdampak pada turunnya distribusi vaksin. Per 1-28 Mei ini jumlah vaksin yang terdistribusi ialah 3,6 juta dosis, turun drastis dibanding bulan lalu yakni 16,2 juta dosis vaksin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×