kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hingga akhir tahun 2021, Darmi Bersaudara (KAYU) targetkan penjualan Rp 19,72 miliar


Jumat, 17 September 2021 / 06:15 WIB
Hingga akhir tahun 2021, Darmi Bersaudara (KAYU) targetkan penjualan Rp 19,72 miliar

Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penjualan kayu log dan produk kayu setengah jadi, PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) optimistis masih bisa memperbaiki kinerja mereka di sisa tahun ini. Maklumlah, hingga Agustus lalu, penjualan KAYU menyusut signifikan karena lonjakan kedua pandemi yang terjadi baik di Indonesia maupun India yang merupakan pasar utama perseroan.

Sebagai gambaran, per Agustus 2021 KAYU mencatatkan penjualan sebanyak 44 kontainer atau setara 891,35 m3. Dengan nilai sekitar Rp 4,3 miliar atau US$ 306,277. 

Direktur Utama Darmi Bersaudara, Nanang Sumartono memproyeksikan angka penjualan perseroan di tahun 2021 dapat menyentuh angka Rp 19,72 miliar dengan torehan laba sebesar Rp 1,23 miliar. Hal ini seiring dengan percepatan penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air dan juga pelonggaran Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah kerja perseroan. 

"Sinyal dari pemerintah yang memang menggambarkan pemerintah penurunan kasus Covid-19 di Indonesia, lalu katalis positif lain adalah PPKM yang diperlonggar, di mana sebelumnya industri harus mengurangi tingkat pekerjaannya," ungkap Nanang dalam Paparan Publik Virtual, Kamis (16/9). 

Baca Juga: Simak strategi Semen Baturaja (SMBR) dalam menghadapi kenaikan harga batubara

Lebih lanjut Nanang bilang, katalis positif juga hadir dari sisi eksternal, yakni komunikasi dengan para buyer di India, terutama terkait negosiasi Harga Pokok Penjualan (HPP). Dia berharap, kondisi pandemi di negara tersebut bisa semakin membaik sehingga penjualan ke pasar India pun bisa berangsur-angsur pulih kembali. 

"Untuk menjaga kinerja di 2021 kami terus meningkatkan penetrasi pasar langsung ke India melalui kantor perwakilan perseroan yg ada di India," kata dia. 

Sebagaimana diketahui, sebagai perusahaan yang berorientasi untuk ekspor, hambatan KAYU juga datang dari kelangkaan kapal kontainer dan juga kontainer yang telah terjadi cukup lama. Hal ini membuat harga kontainer meningkat tajam sehingga perseroan pun harus melakukan negosiasi ulang terkait HPP kepada para buyer. 

"Hal tersebut sangat berdampak besar bagi operasional perseroan sebagai eksportir jalur laut, dan kesulitan tersendiri yang belum pernah dialami oleh para pelaku usaha manapun di Indonesia, termasuk KAYU," beber Nanang.

Dengan demikian, Nanang pun optimistis perseroan dapat mencapai target bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya dengan penjualan sebanyak 25 kontainer per bulan, dari September hingga Desember nanti. "Hal tersebut didorong pelonggaran PPKM sehingga target 25 kontainer di September 2021, apabila bisa negosiasi masalah harga, sisa tahun proyeksi kami adalah di angka 25 kontainer per bulan," pungkasnya. 

Baca Juga: Laba bersih Radiant Utama (RUIS) diperkirakan turun 20% pada tahun ini

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, penjualan bersih KAYU tercatat menyusut 85,07% menjadi Rp 4,37 miliar. Padahal di periode yang sama tahun lalu, perusahaan ini masih mencatatkan penjualan sebesar Rp 29,30 miliar. 

Dengan itu, KAYU pun membukukan laba tahun berjalan senilai Rp 378,49 juta. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, KAYU masih membukukan kerugian bersih sebesar Rp 628,80 juta. 

Selanjutnya: Kenaikan harga batubara membawa berkah bagi emiten jasa pertambangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×