Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) meyakini industri mebel dan kerajinan lokal memiliki masa depan yang cerah di ranah global. HIMKI meyakini target ekspor US$ 5 miliar pada 2024 mendatang dapat dicapai oleh Indonesia.
"Jadi sebetulnya ke depan Indonesia punya ruang yang bisa dikembangkan terus, jadi kami optimistis ekspor US$ 5 miliar bisa tercapai," ungkap Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur, dalam Media Lunch Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2022, di Jakarta, hari ini.
HIMKI mencatat, hingga kuartal I-2022 saja, nilai ekspor mebel dan kerajinan Indonesia sudah mencapai US$ 1.007.926.044. Jumlah ini lebih tinggi 15,87% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$ 869.840.332.
Baca Juga: Ini Langkah BNI Mendorong UMKM di Tanah Air
Dari total ekspor mebal dan kerajinan tersebut, produk mebel memang masih mendominasi dengan kontribusi sebesar 74,54%. Sedangkan produk kerajinan berkontribusi 25,46%.
Untuk kelompok produk mebel, terang dia, kontribusi ekspor terbesar masih ditempati oleh produk wooden furniture yang mencapai 53,37%, kemudian diikuti oleh rattan furniture 7,24%, dan metal furniture 3,95%. Adapun, di sepanjang tahun 2022 ini HIMKI memasang target ekspor sebesar US$ 3,93 miliar (kombinasi mebel dan kerajinan).
"Kami hanya butuh pertumbuhan 13,41% (tingkat pertumbuhan per tahun dalam rentang waktu tertentu). Jadi kami hitung 2024 itu masih bisa tercapai asal pertumbuhannya dijaga konstan 2 tahun-3 tahun ke depan," ujarnya.
Abdul menyebutkan, market furniture terbesar memang masih di pegang oleh Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Gandeng KBRI, BNI Boyong Produk UMKM Masuk Pasar Korea Selatan
Nah, eksportir terbesar ke AS masih dipegang oleh China, kemudian disusul Vietnam, Meksiko, dan Kanada pada posisi kedua hingga keempat. Sedangkan Indonesia sendiri, bertengger di posisi kedelapan dengan nilai transaksi US$ 1,53 miliar per tahun 2021 kemarin.
Dia bilang, potensi ekspor Indonesia ke pasar AS masih sangat besar ke depannya. Hal ini terutama lantaran Indonesia memiliki produk furniture yang berkualitas serta dengan design yang unik, sebagai pembeda dengan produk dari negara lain.
Salah satu potensi tersebut bisa digapai lewat gelaran pameran furniture, yakni IFEX 2022 pada 18 Agustus-21 Agustus 2022 mendatang. Lewat pameran ini, Indonesia bisa mendatangkan banyak buyer luar negeri, termasuk dari Amerika Serikat, sehingga target ekspor US$ 5 miliar di 2024 mendatang bisa tercapai.
Di samping menggaet buyer luar negeri, IFEX 2022 ini juga bisa memberikan kesempatan kepada para buyer lokal untuk membeli produk furniture asli Indonesia. Hal ini mengingat transaksi impor mebel dan kerajinan di Tanah Air yang juga terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Impor kita ini terus naik, jadi naiknya 28% di 2021. Secara angka dia udah masuk ke US$ 702 juta (untuk produk mebel), nyaris US$ 1 miliar. Impor mebel ini dari China, Taiwan, ada jepang, Singapura, dan lain-lain," ungkap Abdul.
HIMKI mencatat, pada periode Januari-Maret 2022 impor mebel dan kerajinan yang masuk ke Indonesia mencapai US$ 308,28 juta, atau meningkat 15,32% dari sebelumnya US$ 267,33 juta per Januari-Maret 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News