kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Hati-hati! Vaksin virus corona palsu beredar, China tangkap 80 tersangka pemalsu


Selasa, 02 Februari 2021 / 17:50 WIB
Hati-hati! Vaksin virus corona palsu beredar, China tangkap 80 tersangka pemalsu

Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Polisi China menangkap lebih dari 80 orang dan menyita 3.000 dosis palsu vaksin virus corona sebagai bagian dari kampanye untuk memerangi kejahatan terkait vaksin.

Mengutip kantor berita Xinhua, Reuters melaporkan, para tersangka telah melakukan aksinya setidaknya sejak September tahun lalu. Dan, polisi sudah melacak semua dosis vaksin virus corona palsu.

Menurut laporan Xinhua, proses pembuatan vaksin virus corona palsu dengan memasukkan garam ke dalam dosis. 

Para tersangka mungkin bermaksud mengirim vaksin virus corona ke luar negeri, surat kabar Global Times menyebutkan, mengutip sumber yang dekat dengan produsen vaksin utama China.

Baca Juga: WHO: Jika berisiko lebih rendah, harap tunggu giliran Anda mendapat vaksin corona

Kepolisian China menggelar operasi di banyak tempat, termasuk Kota Beijing dan Shanghai serta Provinsi Shandong, Xinhua menyebutkan.

Negara-negara di seluruh dunia telah meluncurkan program vaksinasi dengan harapan mengakhiri pandemi virus corona selama setahun ke depan.

Sekarang, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, vaksin memberi kita kesempatan lain untuk mengendalikan pandemi. "Kita tidak boleh menyia-nyiakannya," tegasnya.

Tetapi untuk saat ini, vaksin adalah sumber daya yang terbatas. "Kita harus menggunakannya seefektif dan seadil yang kita bisa. Jika kita melakukan itu, nyawa akan diselamatkan," ujar dia.

Selanjutnya: WHO sebut Tunisia dan Palestina menjadi penerima pertama program COVAX

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×