kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hasil survei Kemenhub: 73% masyarakat tidak mudik di libur akhir tahun ini


Sabtu, 05 Desember 2020 / 09:30 WIB
Hasil survei Kemenhub: 73% masyarakat tidak mudik di libur akhir tahun ini

Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan survei atas persepsi masyarakat untuk melakukan perjalanan pada Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Hasil survei menunjukkan 73% masyarakat memilih tidak mudik di akhir tahun ini.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, masyarakat yang memilih tidak mudik ini diperkirakan karena persoalan waktu libur juga karena alasan Covid-19.

"Mudah-mudahan karena masyarakat semakin sadar, bahwa sekarang ini bukan saatnya kita untuk melakukan perjalanan," ujar Budi dalam konferensi pers, Jumat (4/12).

Baca Juga: Libur akhir tahun, Kemenhub proyeksi puncak arus mudik terjadi dua kali

Menurutnya, kesadaran masyarakat ini pun didorong dari upaya pemerintah yang sering mengampanyekan bahwa perjalanan ke luar kota berisiko terinfeksi Covid-19.

Meski banyak orang yang memilih tidak mudik, masih ada sekitar 27% yang memilih melakukan perjalanan. "Yang paling banyak tujuannya adalah kampung halaman, jadi kembali ke rumah orang tua masing-masing untuk silaturahmi," ujar Budi.

Bila dirinci, tujuan lokasi tersebut ada kampung halaman sebanyak 40%, rumah saudara sebesar 12%, lokasi wisata 11%, lainnya sebesar 37%.

Budi juga mengatakan, asal keberangkatan tersebut paling banyak berasal dari Jabodetabek atau sekitar 31,64%, sementara tujuan perjalanan terbanyak ke Jawa Tengah sebesar 20,28%, Jawa Timur sebesar 13,59% dan Jawa Barat sebesar 10,60%.

Budi menyebut, survei ini pun dilakukan secara online dengan jumlah sampel sebanyak 1.634 orang.

Meski pada liburan kali ini berbeda dengan sebelumnya, Budi pun memastikan, kementerian/lembaga tetap melakukan koordinasi dan komunikasi. Apalagi saat ini kondisi cuaca termasuk ekstrem. Menurutnya, kegiatan penanganan dan pengamanan turut melibatkan beberapa institusi pemerintah.

"Kita juga mendengarkan untuk mengantisipasi apa yang harus disipakan saat angkutan natal dan tahun baru nanti," kata Budi.

Selanjutnya: Pemerintah akan batasi operasional angkutan barang saat libur Nataru, simak jadwalnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×