kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harum Energy (HRUM) perbesar porsi penjualan ke China tahun ini


Rabu, 09 Juni 2021 / 09:35 WIB
Harum Energy (HRUM) perbesar porsi penjualan ke China tahun ini

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Harum Energy Tbk berencana memperbesar porsi penjualan ekspor batubara ke China. Emiten berkode saham HRUM itu memproyeksi, porsi penjualan batubara ke China bisa mencapai di atas 50% di sepanjang tahun ini.

Bukan tanpa alasan HRUM memacu penjualan ke Negeri Tirai Bambu. Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara mengatakan, HRUM melihat ada peluang pasar yang besar di negara tersebut.

“Berdasarkan pengamatan kita kita melihat peluang pasar yang terbesar memang tetap adalah China untuk beberapa periode ke depan sehingga tentunya perseroan akan terus memfokuskan kegiatan pemasarannya ke pasar China, melihat dari perkembangan demand atau konsumsi batubara di kawasan tersebut,” ujar Ray dalam acara paparan publik yang disiarkan secara virtual, Selasa (8/6).

Kalau dilihat, porsi kontribusi penjualan ke China dalam total penjualan batubara HRUM memang terus meningkat belakangan. Di tahun 2019 dan 2020, kontribusi pasar China dalam total penjualan batubara HRUM masih sedikit di bawah 50%, yaitu sekitar 47% di tahun 2019 dan 48% di tahun 2020. 

Sepanjang kuartal pertama tahun ini, porsi kontribusi penjualan batubara HRUM ke China melonjak jadi 80% dari total penjualan. Penjualan batubara sisanya terdiri atas penjualan ke Thailand sekitar 8%, Bangladesh 7%, India 3%, dan Pakistan 2%.

Baca Juga: Harum Energy (HRUM) tambah kepemilikan saham di Nickel Mines Limited

Sampai tutup tahun nanti, HRUM mengincar pertumbuhan produksi batubara sekitar 25% atau sekitar 3,5 juta ton dengan target rasio pengupasan alias strip ratio sebesar 10,5 kali. Tahun lalu, target produksi batubara HRUM tercatat sekitar 2,8 juta ton. Meski begitu, Ray menegaskan bahwa angka produksi aktual bisa saja berubah, bergantung pada sejumlah faktor seperti kondisi pasar, kesiapan lahan, dan lain-lain.

Sepanjang kuartal I 2021 ini, HRUM telah mencatatkan angka produksi dan volume penjualan batubara sebanyak 0,8 juta ton. Secara tahunan alias year-on-year (yoy), volume penjualan HRUM di kuartal I 2021 turun 13.4% dibanding volume penjualan di kuartal I 2020. Meski begitu, secara kuartalan, volume penjualan batubara HRUM naik sekitar 99% dibanding volume penjualan di kuartal IV 2020 yang sebesar 0,4 juta ton.

Untungnya, harga jual rata-rata penjualan batubara HRUM meningkat jadi US$ 65,1 per ton. Pada sepanjang tahun 2020 lalu, harga jual rata-rata batubara HRUM hanya mencapai US$ 53,1 per ton.

Dengan harga jual rata-rata tersebut,serta penurunan volume penjualan yang dicatatkan, HRUM membukukan total pendapatan konsolidasi sebesar US$ 57,08 juta di kuartal I 2021, turun 6,72% dibanding realisasi total pendapatan konsolidasi kuartal I 2020 yang mencapai US$ 61,19 juta. Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih HRUM meroket dari semula US$ 821.375 menjadi US$ 17,61 juta.

 

Berdasarkan hitungan Ray, dengan asumsi angka pertumbuhan produksi batubara 25% di tahun 2021, serta dengan asumsi bahwa harga jual rata-rata HRUM di sepanjang tahun 2021 bisa sama dengan harga jual rata-rata di kuartal I 2021, pendapatan HRUM bisa melesat double digit dibanding realisasi tahun 2020 lalu.

“Melihat dari target produksi perseroan tahun ini, yaitu (tumbuh) sebesar 25% atau  3,5 juta ton untuk tahun 2021, dan dengan asumsi bahwa harga jual rata-rata perseroan bisa sama seperti dengan pencapaian di kuartal pertama tahun 2021, maka kita harapkan revenue perseroan dapat meningkat sebesar kurang lebih mungkin lebih dari 50% dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2020,” papar Ray.

Sebagai pembanding, mengutip laporan keuangan tahunan perusahaan, total pendapatan HRUM di tahun 2020 mencapai US$ 157,81 juta, sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersihnya mencapai US$ 59 juta pada sepanjang tahun lalu.

Selanjutnya: Penjualan batubara Harum Energy (HRUM) turun 13,4% pada kuartal I 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×