kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Tanah dan Properti di Jakarta Timur Diproyeksi Naik 2%-3% dalam 2 Tahun Lagi


Jumat, 25 November 2022 / 07:05 WIB
Harga Tanah dan Properti di Jakarta Timur Diproyeksi Naik 2%-3% dalam 2 Tahun Lagi

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) memproyeksi kenaikan harga properti di kawasan Timur Jakarta bisa mencapai 2% sampai 3% dalam 2 sampai 3 tahun ke depan.

Chief Marketing Bukit Podomoro Jakarta Zaldy Wihardja memaparkan harga tanah di kawasan Jakarta saat ini rata-rata adalah Rp20 juta per meter persegi. Dengan proyeksi demikian, maka kenaikan bisa mencapai Rp40 juta per meter persegi pada 2 sampai 3 tahun ke depan.

"Dulu, harga tanah di Jakarta Timur naik sedikit agak terlambat dibandingkan daerah lain di Jakarta. Tapi saat ini, harga tanah di kawasan tersebut sudah mencapai Rp20 juta sampai Rp25 juta per meter persegi," ujarnya saat ditemui di acara Optimisme Ekonomi dan Sektor Properti dalam Menatap 2023 yang diselenggarakan di The Westin Jakarta, Rabu (23/11).

Baca Juga: Agung Podomoro (APLN) Catatkan Penjualan Cemerlang Saat Pandemi Covid-19

Lebih lanjut, harga tanah di daerah Jakarta Barat adalah Rp25 juta sampai Rp35 juta per meter persegi, lalu kawasan Jakarta Utara sebesar Rp45 juta per meter persegi hingga Rp50 juta per meter persegi dan kawasan Jakarta Selatan Rp50 juta per meter persegi. Data ini merupakan data rata-rata dengan klaster dari developer sebagai pembanding.

Walau harga tanah di Jakarta Timur paling rendah, APLN mencatat kenaikan harga di kawasan tersebut menjadi yang tertinggi dibandingkan kawasan lain di Jakarta per kuartal dalam 5 tahun terakhir.

Zaldy menjelaskan jika kenaikan harga tanah di Jakarta Timur sudah mencapai 3,34% per kuartal dalam 5 tahun terakhir. Jakarta Utara menyusul kenaikan harga sebesar 2,90%, lalu Jakarta Barat sebesar 2,77%, Jakarta Selatan mencatat kenaikan sebesar 2,52% dan Jakarta Pusat adalah sebesar 2,32%.

"Kenaikan harga yang signifikan di kawasan Jakarta Timur ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal, yaitu lokasi dan akses yang prima," ujarnya.

Dia menguraikan, kawasan Jakarta Timur dekat dengan 3 pintu tol yaitu, Tol Jatinegara menuju tol dalam kota, Tol Bintara menuju Bekasi dan pintu Tol Becakayu ke Cikampek. Ia juga menilai, pembangunan infrastruktur di Jakarta Timur paling masif, sebab terdapat LRT, Banjir Kanal Timur dan akses tol tersebut.

Berangkat dari poin-poin tersebut, Zaldy menilai saat ini merupakan momentum tepat untuk berinvestasi properti di kawasan Jakarta Timur. APLN sendiri memiliki proyek Bukit Podomoro Jakarta, proyek mewah milik Perseroan yang diluncurkan November 2021 atau saat kasus Covid-19 Omicron memuncak. Kini, menurut Zaldy, kenaikan harga sewa juga telah berkisar 7% sampai 12%.

 

Bukit Podomoro Jakarta menduduki lahan seluas 9,6 hektar dan mengadaptasi konsep One Stop Living. APLN membangun rumah tiga lantai dengan total 321 rumah. Sekitar 80% pembeli adalah end user. Klaster Bukit Boulevard tercatat merupakan yang terlaris di tahap 1 dan sudah terjual 90%. Pihaknya sedang memulai pembukaan penjualan tahap 2.

Di area klaster tersebut, APLN juga menyediakan club house sebagai value added, dimana penghuni bisa menggunakan semua fasilitas yang ada seumur hidup. Fasilitas yang ditawarkan antara lain seperti kolam renang, gym, badminton court, ballroom hingga rooftop tennis court.

"Kami membangun rumah 3 lantai karena ingin membangun rumah lux, harga tanah sudah mahal nanti dan menambah value rumah. Ini akan menjadi ikon baru rumah mewah di Jakarta Timur. Maka, saat ini adalah saat tepat berinvestasi di Jakarta Timur," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×