Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gara-gara harga minyak mentah dunia melonjak, pemerintah merogoh kocek dalam-dalam untuk subsidi energi. Per Januari 2022, realisasi subsidi energi telah mencapai Rp 10,2 triliun, melonjak 347,2% dibandingkan belanja subsidi pada Januari tahun 2021 yang sebesar Rp 2,3 triliun.
“Belanja besar di Januari 2022 untuk subsidi. Jadi operasi APBN sangat nyata dalam melindungi masyarakat yaitu dari kenaikan harga energi yang melonjak sangat tinggi,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita yang digelar secara virtual, Selasa (22/2).
Sri Mulyani mengatakan, harga minyak mentah yang melonjak tinggi menyebabkan subsidi energi menjadi lebih besar, yang mencakup subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG 3 kg.
Baca Juga: Pemerintah Alokasikan Pembiayaan Investasi Rp 182,31 Triliun Tahun Ini
“APBN menjadi garda atau sarana melindungi masyarakat yang luar biasa dan tentu ini menjadi beban yang cukup nyata bagi APBN,” kata Sri Mulyani.
Sementara, subsidi non energi untuk pupuk penyalurannya masih sama dengan tahun 2021 yakni sekitar 0,7 juta ton per Januari 2022. Sedangkan untuk subsidi kredit usaha rakyat (KUR) meningkat menjadi Rp 23,16 triliun dibandingkan Januari tahun lalu yang senilai Rp 13,42 triliun.
Sri Mulyani juga mencatat, penyaluran subsidi bunga KUR juga meningkat menjadi 0,58 juta debitur dibandingkan pada Januari tahun lalu sebanyak 0,35 juta debitur. “Karena volume penyaluran KUR meningkat, maka belanja subsidi bunga KUR pasti juga meningkat,” katanya.
Baca Juga: APBN Surplus Rp 28,9 Triliun pada Awal Tahun 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News