kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga Energi Belum Disesuaikan, Pemerintah Siapkan Tambahan Anggaran Subsidi Energi


Kamis, 19 Mei 2022 / 05:35 WIB
Harga Energi Belum Disesuaikan, Pemerintah Siapkan Tambahan Anggaran Subsidi Energi

Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan belum berencana penyesuaian harga energi, yaitu bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan tarif listrik. Hal ini untuk menjaga kondisi perekonomian Indonesia. 

Artinya, pemerintah harus siap merogoh kocek lebih dalam untuk menambah bantalan berupa subsidi bagi masyarakat. Dalam hal ini, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan mengaku sudah menyiapkan anggaran tambahan. 

“Ya, (pemerintah sudah menganggarkan tambahan subsidi terkait ini),” jelas Plt. Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (PKAPBN) BKF Wahyu Utomo kepada Kontan.co.id, Rabu (18/5). 

Baca Juga: Jaga Ekonomi, Menteri ESDM Pastikan Harga Pertalite dan Tarif Listrik Belum Akan Naik

Sayangnya, Wahyu masih belum bisa memberi informasi lebih lanjut mengenai besaran tambahan anggaran. Pasalnya, ini masih didiskusikan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. “Masih akan dibahas dengan DPR,” tegasnya. 

Wahyu mengaku tetap optimistis APBN masih memiliki ruang untuk menambah subsidi. Selain dengan opsi realokasi anggaran, pemerintah juga memiliki peluang dari potensi tambahan penerimaan negara. 

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, pemerintah memang perlu untuk memberikan tambahan subsidi energi. Menurut hitungannya, idealnya subsidi energi diperlebar menjadi sekitar Rp 200 triliun hingga Rp 250 triliun. 

Ia juga mengatakan, memang harusnya pemerintah jangan mengerek harga Pertalite maupun harga energi lainnya seperti LPG 3 kilogram. Plus, pemerintah juga perlu melakukan pembayaran dana kompensasi energi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×