Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas spot analis memproyeksikan akan cenderung tertahan di sekitar harga psikologisnya, yaitu US$ 1.700 per ons troi. Hingga saat ini, belum ada sentimen positif yang mampu mendongkrak harga emas.
Suluh Adil Wicaksono, Senior Business Manager PT Royal Trust Futures menilai kenaikan harga emas di atas US$ 1.700 per ons troi tersebut hanyalah rebound sesaat, setelah harga emas seringkali menurun cukup dalam.
Lihat saja, Senin (8/3), harga emas spot sempat anjlok dan sentuh level terendah di US$ 1.683 per ons troi.
Baca Juga: Simak pilihan investasi valas yang menarik untuk dikoleksi
Namun, sentimen negatif cenderung masih menyelimuti harga emas. Suluh mengatakan penyebab harga emas tertekan adalah penguatan dollar Amerika Serikat (AS). Penguatan mata uang segala komoditas ini menguat karena tersulut kenaikan yield US Treasury AS.
Walaupun, yield US Treasury, Rabu (10/3) mulai menurun ke level 1,56% dari level tertingginya di Senin (8/2) di 1,59%, Suluh menilai pelaku pasar masih ragu akan kemampuan penguatan harga emas.
"Meski harga emas naik di atas level psikologis, bukan berarti harga emas mulai meneruskan kenaikan harganya, itu terjadi karena teknikal rebound saja," kata Suluh, Rabu (10/3).
Oleh karena itu, Suluh mengatakan investor harus berhati-hati pada penguatan harga emas yang semu ini. Ingat, pergerakan emas saat ini perlu diwaspadai karena rawan menurun.
Baca Juga: Harga emas Antam tetap Rp 930.000 per gram, buyback naik Rp 2.000 pada Kamis (11/3)
Suluh memproyeksikan kinerja pertumbuhan harga emas di tahun ini tidak akan setinggi di tahun lalu. Secara teknikal harga emas masih berpeluang untuk menguat. Namun, secara fundamental belum mendukung. "Fundamental pasar lebih berpihak pada penguatan dollar AS," kata Suluh.
Hingga akhir tahun, Suluh memproyeksikan harga emas spot berpotensi naik ke US$ 1.830 per ons troi. Kenaikan harga emas berpotensi mendapat dukungan dari deadline pengesahan paket stimulus AS senilai US$ 1,9 triliun di 14 Maret mendatang.
"Batas keputusan akhir akan cair atau tidaknya stimulus AS itu menjadi acuan pergerakan harga emas," kata Suluh.
Selanjutnya: Harga emas naik dalam tiga hari terakhir setelah yield US Treasury turun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News