kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga dan pasokan EBT akan menjadi penentu target 51,6% EBT dalam RUPTL 2021-2030


Rabu, 06 Oktober 2021 / 10:10 WIB
Harga dan pasokan EBT akan menjadi penentu target 51,6% EBT dalam RUPTL 2021-2030

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pihak menilai rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) PLN 2021-2030 akan mengakselarasi pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) dalam beberapa tahun mendatang. Namun menurut pengamat, harga dan keberlanjutan pasokan EBT akan menjadi penentu. 

Pengamat Energi dari Reforminer Institute Komaidi Notonegoro menilai target EBT yang dibidik dalam RUPTL 2021-2030 bagus jika dapat dilaksanakan. "Namun melihat historis dan kondisi eksisting tampaknya tidak mudah untuk dapat mengimplementasikan target tersebut. Harga dan keberlanjutan pasokan EBT akan menjadi penentunya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/10). 

Asal tahu saja, saat ini masih ada proyek pembangkit EBT yang belum dapat berjalan atau bahkan mangkrak. Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya di Juni 2021, pihak Kementerian ESDM memaparkan ada 72 proyek EBT yang terkendala dengan total kapasitas 2.393,86 Megawatt (MW). 

Baca Juga: Ini pertimbangan Kementerian ESDM dalam penyusunan RUPTL PLN 2021-2030

Komaidi mengatakan, penyebab utama masih mangkraknya proyek pembangkit EBT adalah masalah keekonomian proyek dan harga jual EBT-nya. "Harga jual umumnya lebih tinggi dari toleransi PLN. Sementara jika harga mengikuti PLN keekonomian proyeknya tidak dapat," kata Komaidi. 

Komaidi menyarankan, supaya target EBT 51,6% ini dapat terealisasi adalah harus ada intervensi dari pemerintah sebab EBT tidak akan berkembang jika hanya diserahkan pada mekanisme business to business (B to B). 

Ketua Asosiasi PLTMH Riza Husni juga melihat bahwa RUPTL 2021-2030 sangat bagus dan harus diapresiasi. "Tekad Menteri ESDM untuk melakukan transisi energi ini tercermin di dalam RUPTL yang akhirnya PLN setuju dengan pembangkit energi bersih hingga 51,6%," kata dia saat dihubungi terpisah. 

Riza mengungkapkan saat ini banyak proyek PLTMH yang sudah di-list dalam RUPTL. 

Selanjutnya: Porsi EBT hingga 51,6% didorong global, RUPTL 2021-2030 direvisi empat kali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×