kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,53   2,89   0.31%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Bitcoin menembus US$ 35.000 untuk pertama kalinya


Rabu, 06 Januari 2021 / 18:45 WIB
Harga Bitcoin menembus US$ 35.000 untuk pertama kalinya

Reporter: Handoyo, Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Bitcoin diperdagangkan di atas US$ 35.000 untuk pertama kalinya di Asia pada hari Rabu, naik ke level tertinggi US$ 35.879 dan memperpanjang reli yang telah membuat mata uang digital naik lebih dari 800% sejak pertengahan Maret 2020.

Mengutip Reuters,  cryptocurrency paling populer di dunia melampaui US$ 20.000 untuk pertama kalinya pada 16 Desember. Harga bitcoin berpeluang melanjutkan kenaikan di 2021. Bahkan, harga bitcoin bisa melesat hingga US$ 100.000 per btc di penghujung tahun ini.

Sebelumnya, mengutip laman Coin Market Cap, harga bitcoin tercatat naik 275,17% pada tahun 2020 menjadi US$ 27.725 per btc. Padahal, di 30 Desember 2019 harga bitcoin masih bertengger di level US$ 7.390 per btc.

Co-founder Cryptowatch dan pengelola channel Duit Pintar Christopher Tahir sepakat 2020 jadi tahunnya bitcoin karena berhasil memberikan return terbesar. Apalagi, jika dilihat dari harga terendahnya, harga bitcoin sudah naik hingga tujuh kali lipat.

"Faktor pendorong utamanya masih sama, yaitu likuiditas dengan adanya pengumuman stimulus US$ 2.000 ke masyarakat di Amerika Serikat (AS) dan Donald Trump juga memberikan restunya, sehingga sentimen tersebut juga mengakselerasi kenaikan dari bitcoin," ungkap Christopher kepada Kontan, Minggu (3/1).

Baca Juga: Harga Bitcoin Terus Meroket, Aset Berisiko Makin Menarik di Tahun 2021

Di tambah lagi, saat ini bitcoin juga diakumulasi oleh institusi besar seperti Grayscale, Paypal, Square (milik Twitter), dll. Ditambah adanya upgrade outlook bitcoin dari JP Morgan, turut mendorong semakin banyak institusi yang masuk atau menjadikan bitcoin sebagai alat transaksinya.

"Apakah ini (bitcoin) adalah safe haven? Saya belum memandang itu sepenuhnya, mengingat pandemi sampai saat ini belum berkesudahan. Namun peluang tetap ada ke depannya, dimana orang-orang akan shift dari emas ke bitcoin karena melihat kemudahannya," kata Christopher.

Selain mudah dibawa, Christopher mengungkapkan, bitcoin mudah disimpan dan cukup aman. Ditambah lagi, biaya penyimpanannya terbilang masih sangat murah.

Dia melihat, tahun ini 2021 masih akan menjadi tahunnya mata uang kripto. Bahkan, Christopher memandang cukup masuk akal jika tahun ini harga bitcoin bisa mencapai US$ 100.000 per btc hingga US$ 250.0000 per btc. "Mungkin terlalu dini untuk memberikan satu angka fix pula, dikarenakan ini baru minggu pertama 2021, namun saya cukup optimistis,  angka tersebut akan dicapai dengan semakin banyaknya pihak institusi yang masuk," ujarnya.

Selanjutnya: Likuiditas melimpah, harga bitcoin bakal tembus rekor baru lagi tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

×