kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga berbagai produk terancam naik gara-gara gangguan rantai pasok global


Jumat, 27 Agustus 2021 / 04:45 WIB
Harga berbagai produk terancam naik gara-gara gangguan rantai pasok global

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Krisis rantai pasok komponen semakin buruk. Diproyeksi krisis ini masih akan berlangsung hingga tahun depan karena varian delta Covid-19 yang melonjak. Imbasnya meningkatkan gangguan pengiriman barang berdampak pada ekonomi dunia. Biaya produksi yang naik membuat produsen mau tak mau meningkatkan harga jual atau membatalkan pengiriman.

Musical Electronics Ltd sebagai produsen speaker bluetooth hingga rubik mengakui kesulitan mendapatkan komponen. Chief Executive Officer Musical Electronics Christopher Tse mengatakan harga magnet yang digunakan dalam mainan puzzle telah meningkat sekitar 50% sejak Maret dan meningkatkan biaya produksi sekitar 7%. Ia pun pesimis bisa meraup keuntungan bila kondisi ini terus berlarut. 

Hal ini diperparah oleh lockdown di beberapa pelabuhan utama dunia guna mencegah penyebaran varian baru ini. Tekad China untuk membasmi Covid bahkan dapat menyebabkan gangguan besar pada perdagangan. 

Bulan ini pemerintah China menutup sementara sebagian pelabuhan peti kemas tersibuk ketiga di dunia di Ningbo selama dua minggu setelah seorang pekerja dok terkonfirmasi varian delta. Awal tahun ini, dermaga di Shenzhen tidak beroperasi setelah ditemukannya beberapa kasus virus corona.

Baca Juga: AS berjanji menekan Taliban agar diberi izin perpanjangan waktu evakuasi warga

“Kemacetan pelabuhan dan kekurangan kapasitas pengiriman peti kemas dapat berlangsung hingga kuartal keempat atau bahkan pertengahan 2022. Jika pandemi tidak dapat diatasi secara efektif, kemacetan pelabuhan dapat menjadi kenormalan baru,” kata Hsieh Huey-chuan, presiden Evergreen Marine Corp yang berbasis di Taiwan, kapal peti kemas terbesar ketujuh di dunia

Biaya pengiriman peti kemas dari Asia ke Eropa ikut melonjak sekitar 10 kali lebih tinggi daripada Mei 2020. Adapun biaya pengiriman Shanghai ke Los Angeles telah tumbuh lebih dari enam kali lipat, menurut Drewry World Container Index.

Chua Hak Bin, ekonom senior di Maybank Kim Eng Research Pte menilai tarif angkutan yang lebih tinggi dan harga semikonduktor dapat mendorong inflasi. Dus, sebagian produsen termasuk Giant Manufacturing Co. dari Taiwan yang merupakan pembuat sepeda terbesar di dunia bersiap menggerek harga jual produk untuk mencerminkan kenaikan biaya.

Survei ekonom bulanan terbaru oleh Bloomberg menunjukkan bahwa para analis telah menurunkan proyeksi pertumbuhan inflasi Amerika Serikat untuk tahun ini dan menaikkan ekspektasi inflasi hingga 2022. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi sekarang diperkirakan naik 4% pada kuartal ketiga dan 4,1% pada kuartal keempat, dua kali lipat dari target 2% Bank Sentral Federal Reserve.

Baca Juga: Kasus COVID-19 melonjak, Vietnam minta WHO kirim vaksin secepatnya

Krisis rantai pasokan global diprediksi terjadi untuk sementara waktu, tetapi tampaknya akan berdampak dalam jangka panjang hingga tahun depan.  Penyebaran varian delta, terutama di Asia Tenggara, membuat banyak pabrik sulit beroperasi sama sekali. Di

Pemerintah Vietnam, negara yang merupakan produsen alas kaki dan pakaian terbesar kedua di dunia, telah memerintahkan produsen untuk mengizinkan pekerja tidur di pabrik untuk mencoba menjaga ekspor tetap berjalan.

Bahkan Toyota Motor Corp yang perkasa pun terpengaruh. Produsen mobil itu memperingatkan bulan ini akan menangguhkan produksi di 14 pabrik di seluruh Jepang dan memangkas produksi hingga 40% karena gangguan pasokan termasuk kekurangan chip.

Selanjutnya: SpiceJet India jalin kesepakatan dengan lessor pesawat Boeing MAX Avolon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×