Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya jumlah pasokan batubara dunia yang disebabkan meningkatnya jumlah produksi batubara China dan India berdampak pada harga batubara acuan Mei 2022. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, harga batubara acuan (HBA) Mei sebesar US$ 275,64 per ton, turun US$ 12,76 dari bulan April 2022.
"Selain faktor meningkatnya pasokan, keputusan China untuk mengurangi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan mengembangkan energi hijau juga turut mendorong penurunan harga batubara dunia," jelas Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan resminya, Jumat (13/5).
Pada bulan sebelumnya, keputusan Amerika Serikat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melakukan embargo terhadap pasokan energi dari Rusia telah memicu kenaikan HBA April menjadi US$ 288,40 per ton.
Baca Juga: Kementerian ESDM Minta Pelaku Usaha Nikel Ikuti Ketentuan Harga Patokan Mineral
Menurut Agung, selama tahun 2022 pada empat bulan pertama, grafik HBA terus naik. Mulai pada Januari 2022 yang sebesar US$ 158,50 per ton, lalu naik menjadi US$ 188,38 per ton pada Februari.
Selanjutnya, pada Maret kembali naik menjadi US$ 203,69 per ton, dan menjadi US$ 288,40 per ton pada April 2022. "Baru pada bulan ini grafiknya sedikit turun," kata Agung.
Asal tahu saja, HBA merupakan harga yang diperoleh dari rata-rata indeks Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platt's 5900 pada bulan sebelumnya, dengan kualitas yang disetarakan pada kalori 6322 kcal/kg GAR, Total Moisture 8%, Total Sulphur 0,8%, dan Ash 15%.
HBA Mei akan digunakan secara langsung dalam jual beli komoditas batubara (spot) selama satu bulan pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Veseel).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
