kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.134   66,00   0,41%
  • IDX 7.090   106,44   1,52%
  • KOMPAS100 1.059   18,57   1,79%
  • LQ45 832   15,44   1,89%
  • ISSI 215   2,37   1,12%
  • IDX30 424   8,09   1,94%
  • IDXHIDIV20 511   9,36   1,87%
  • IDX80 121   2,07   1,75%
  • IDXV30 125   0,81   0,65%
  • IDXQ30 142   2,54   1,83%

Hanya Dua Kalimat, Ini Pelajaran Kepemimpinan dari Elon Musk


Selasa, 20 September 2022 / 04:25 WIB
Hanya Dua Kalimat, Ini Pelajaran Kepemimpinan dari Elon Musk

Sumber: Inc. | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. CEO Tesla Elon Musk mengajarkan kepemimpinan yang efektif dan baik kepada setiap karyawan perusahaannya. Elon Musk juga mendorong agar karyawan memahami dua ha ini yakni konsekuensi komunikasi yang buruk dan manajemen yang buruk.

Dalam sebuah email yang dikirim ke Karyawannya beberapa tahun yang lalu, yang kemudian bocor ke publik, Elon Musk menuliskan tentang pelajaran singkat ini.

Menurut Elon Musk, komunikasi harus berjalan melalui jalur terpendek yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, bukan melalui rantai komando.

Pesan Elon Musk ini merupakan peringatan bagi para manajernya karena Elon Musk tahu bahwa berkomunikasi melalui hierarki dan berbagai saluran dapat memperlambat segalanya dan membunuh inovasi.

Baca Juga: Geser Jeff Bezos, Gautam Adani Jadi Orang Terkaya ke-2 di Dunia

Bagi Elon Musk, sulit bagi seorang karyawan melakukan pekerjaannya secara efektif jika harus pergi ke manajernya, kemudian ke direkturnya, dan pergi lagi ke vice presidentnya, setelah itu kembali melapor lagi ke direkturnya, lalu ke manajernya, yang akhirnya mengizinkan pekerja untuk menyelesaikan sesuatu. Bagi Musk ini adalah kegilaan.

Menurut Elon Musk, informasi dalam pekerjaan harus menyebar ke segala arah, di antara semua tingkatan, terlepas dari pangkat atau posisi. 

Elon Musk mendorong para manajernya memberikan karyawan kebebasan dan kesempatan untuk memutuskan, berpartisipasi, dan menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. 

Jika karyawan berkembang dalam lingkungan kebebasan seperti itu, maka membuat mereka merasa seperti berinvestasi di perusahaan.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Ramal Kehancuran Ekonomi AS, Rekomendasikan Koleksi Aset Ini

Ini berarti memberi karyawan rasa kepemilikan atas pekerjaan mereka dan lisensi untuk membuat keputusan sendiri, terutama jika mereka memiliki kompetensi dan keterampilan yang tepat untuk mengetahui tindakan terbaik.

Ketika pimpinan perusahaan memberikan kebebasan itu, maka karyawan cenderung tampil di level yang lebih tinggi.

Baca Juga: 9 Prediksi Terliar Elon Musk Tentang Masa Depan, Ada yang Menjadi Kenyataan

Sebab tujuan kepemimpinan adalah selalu memberdayakan anggota tim untuk melakukan pekerjaan yang tepat. Kepemimpinan adalah mendorong karyawan menjadi proaktif dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi dan bertanggungjawab penuh atas hasilnya.

Namun sebaliknya, takut akan teguran karena bertindak atas insting baik akan menghancurkan jiwa manusia. Karena itu, manajer harus memberikan rasa aman dengan menawarkan otonomi yang luas kepada karyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×