kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Hampir semua pusat perbelanjaan telah memberi kebijakan tarif sewa kepada tenant


Jumat, 04 Desember 2020 / 06:45 WIB
Hampir semua pusat perbelanjaan telah memberi kebijakan tarif sewa kepada tenant

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengemukakan selama ini, hampir semua Pusat Perbelanjaan telah memberikan kebijakan untuk membantu para penyewa (tenant) khususnya dalam hal biaya sewa dan service charge.

"Kebijakan yang diberikan berbeda - beda dan kebijakan yang diberikan tidak bisa disamakan ratakan satu sama lain karena banyak faktor yang mempengaruhinya," ujarnya kepada Kontan, Kamis (3/12).

Faktor-faktor tersebut antara lain adalah kelas Pusat Perbelanjaan, skala Pusat Perbelanjaan, lokasi Pusat Perbelanjaan, kategori Penyewa, skala usaha Penyewa, kelas Penyewa, bentuk kerjasama antara Pusat Perbelanjaan dan Penyewa serta faktor - faktor lainnya yang cukup beragam atau bervariasi.

Ia melanjutkan, saat ini pemberian kebijakan tidak dapat ditentukan secara pasti waktunya karena sampai dengan saat ini pandemi masih belum juga kunjung reda dan tidak ada yang tahu bahwa kapan wabah COVID-19 ini akan berakhir.

Untuk itu, lanjutnya, Pusat Perbelanjaan bersama penyewa akan selalu melakukan evaluasi dari waktu ke waktu agar supaya pemberian kebijakan dapat selalu disesuaikan dengan perkembangan COVID-19.

Baca Juga: APPBI: Tanpa insentif pemerintah, pengelola mal terpaksa terus PHK pekerja

Ia sempat mengemukakan, beberapa mall mengalami kesulitan mengisi kembali penyewa yang menutup gerai, menunda, hingga membatalkan pembukaan gerai. Sehingga yang dilakukan adalah membantu penyewa dengan menarik kunjungan.

"Dari tingkat kunjungan cenderung naik secara bertahap tetapi lambat, sehingga tren kenaikannya datar. Tetapi beberapa waktu terakhir lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya" tambahnya.

Namun demikian, Alphon menilai kunjungan rata-rata masih rendah, yakni belum sepenuhnya 50%.

Ia menilai, hal ini juga dilatarbelakangi oleh daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya bangkit. Pengeluaran masyarakat masih berkisar pada produk kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari-hari. "Jadi, memang untuk tenannt yang berada di sektor bahan pokok dan bahan sehari-hari mengalami penjualan yang lumayan," tutup dia.

Selanjutnya: Pengelola mall jual gedung di masa pandemi, ini tanggapan APPBI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×