kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grup GoTo menjajaki potensi IPO di lebih dari satu lokasi


Selasa, 18 Mei 2021 / 08:10 WIB
Grup GoTo menjajaki potensi IPO di lebih dari satu lokasi

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gojek dan Tokopedia resmi mengumumkan penggabungan dan membentuk Grup GoTo. Disebut-sebut sebagai kolaborasi terbesar antara dua perusahaan internet dan layanan digital di Asia, GoTo pun terus menjajaki peluang melantai di bursa saham.

Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak menyampaikan, fokus GoTo saat ini ada pada integrasi untuk memberikan platform yang dapat melayani dengan baik jutaan pelanggan dan mitra usaha. Nuraini menegaskan, hal itu menjadi prioritas utama Gojek-Tokopedia dalam menyediakan platform terbaik bagi ekosistemnya.

Namun bersamaan dengan itu, peluang untuk menggelar pencatatan saham alias initial public offering (IPO) tetap terbuka. "Kami baru saja menyelesaikan sebuah capaian penting dengan membentuk GoTo. Kami paham bahwa banyak yang tertarik dengan kabar tentang perusahaan kami dan pasar saham publik, dan kami akan berbagi informasi seiring dengan perkembangan mengenai hal ini," ungkap Nuraini kepada Kontan.co.id, Senin (17/5).

Menurut Nuraini, pihaknya memang berniat untuk melakukan IPO. Lalu, kombinasi bisnis antara Gojek dan Tokopedia akan mempercepat rencana tersebut. Sayangnya, belum pasti, GoTo akan melantai di bursa saham yang mana.

Yang jelas, pihak GoTo pun sedang menjajaki peluang IPO di lebih dari satu lokasi. "Bersama-sama, kami akan menghasilkan dampak yang lebih besar dan lebih signifikan. Kami sedang mengeksplorasi pilihan untuk listing di lebih dari satu lokasi," pungkas Nuraini.

Baca Juga: Merger dengan Gojek, Tokopedia bakalan berpisah dengan Ovo?

Sebagai informasi, dengan bergabungnya Gojek dan Tokopedia menjadi GoTo, maka kolaborasi perusahaan digital ini memiliki:

> Total Gross Transaction Value (GTV) secara Grup lebih dari US $22 miliar pada tahun 2020

>  Lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020

> Lebih dari dua juta mitra driver yang terdaftar per Desember 2020

> Lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant) per Desember 2020

> Lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan (Monthly Active User/MAU)

> Kontribusi sebesar 2% kepada total PDB Indonesia

Dengan mengombinasikan layanan e-commerce, pengiriman barang dan makanan, transportasi serta keuangan, Grup GoTo akan menciptakan platform konsumen digital terbesar di Indonesia, melayani sebagian besar kebutuhan konsumsi rumah tangga.

Jaringan mitra usaha serta mitra driver di dalam Grup GoTo juga akan saling melengkapi akan menghadirkan pilihan barang dan jasa. Apalagi didukung oleh layanan pembayaran digital dan keuangan yang dinilai mempermudah konsumen sekaligus meningkatkan inklusi keuangan secara signifikan.

Adapun, Grup GoTo memiliki daftar investor blue-chip termasuk Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.

Selanjutnya: GoTo, merger Gojek-Tokopedia di urutan 12 start up terbesar dunia, ini valuasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×