kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gelombang Protes Meluas, Perdana Menteri Sri Lanka Bersedia Mundur


Minggu, 10 Juli 2022 / 06:35 WIB
Gelombang Protes Meluas, Perdana Menteri Sri Lanka Bersedia Mundur

Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - COLOMBO. Gelombang protes meluas, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe bersedia mengundurkan diri untuk memberi jalan bagi pemerintah persatuan yang baru.

Wickremesinghe mengundurkan diri setelah ribuan pengunjuk rasa menyerbu kediaman resmi presiden di Colombo.

Reuters melaporkan, Tentara dan polisi Sri Lanka tidak mampu menahan kerumunan pengunjuk rasa yang meneriakkan tuntutan pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa, karena kemarahan publik tumbuh atas krisis ekonomi terburuk negara itu dalam tujuh dekade.

Para pengunjuk rasa juga memaksa masuk melalui gerbang Kementerian Keuangan dan kantor presiden di pinggir laut.

Rajapaksa meninggalkan kediaman resmi pada Jumat (8/7) sebagai tindakan pencegahan keamanan menjelang demonstrasi akhir pekan yang direncanakan, kata dua sumber kementerian pertahanan. Reuters tidak dapat segera mengkonfirmasi keberadaan Presiden Srilanka.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengadakan pembicaraan dengan beberapa pemimpin partai politik Sri Lanka untuk memutuskan langkah apa yang harus diambil menyusul kerusuhan tersebut.

"Ranil Wickremesinghe telah mengatakan kepada para pemimpin partai bahwa dia bersedia mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Sri Lanka dan memberi jalan bagi pemerintahan semua partai untuk mengambil alih," kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Negara Berkembang Terancam Gagal Bayar Utang Obligasi US$ 237 Miliar

Ranil Wickremesinghe juga telah dipindahkan ke lokasi yang aman, kata seorang sumber pemerintah kepada Reuters.

Pemimpin beberapa partai oposisi juga menyerukan agar Rajapaksa mengundurkan diri.

"Presiden dan perdana menteri harus segera mengundurkan diri. Jika itu tidak terjadi, ketidakstabilan politik akan memburuk," kata pemimpin Partai Kebebasan Sri Lanka dan mantan presiden Maithripala Sirisena, berbicara sebelum Wickremesinghe menawarkan pengunduran dirinya.

Siaran langsung Facebook dari dalam rumah presiden menunjukkan ratusan pengunjuk rasa, beberapa terbungkus bendera nasional, ada yang masuk ke kamar dan koridor.

Rekaman video menunjukkan beberapa dari mereka bermain air di kolam renang, sementara yang lain duduk di tempat tidur bertiang empat dan sofa. Beberapa terlihat mengosongkan laci dalam gambar yang beredar luas di media sosial.

Baca Juga: Krisis Ekonomi Parah, Sri Lanka Bahkan Kesulitan Bayar Ongkos Kirim BBM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×